Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

5 Hal tentang Pegawai Maskapai Penerbangan yang Bajak Pesawat

Richard Russell tidak memiliki pengalaman menerbangkan pesawat meski bekerja sebagai pegawai maskapai penerbangan.

13 Agustus 2018 | 05.01 WIB

Richard Russell [Standard.co.uk]
Perbesar
Richard Russell [Standard.co.uk]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengawai bandara udara Seattle – Tacoma, Richard Russell, yang membajak sebuah pesawat milik Alaska Airlines, tewas setelah pesawat yang dipilotinya jatuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: 

 

Russell, 29 tahun, menerbangkan pesawat Horizon Air Q400 jet tanpa izin pada 10 Agustus 2018 seperti dilansir AP. Dia adalah seorang pegawai bandara bagian bagasi dan tidak memiliki pelatihan sebagai pilot.

Russell sempat berkomunikasi dengan menara pengawas bandara, yang memintanya agar segera turun. Sebuah pesawat jet tempur F-15 sempat dikerahkan untuk mengejar pesawat yang dipiloti Russell.

Berikut ini 5 hal mengenai Russell menurut Hollywood Life:

  1. Russell bekerja empat tahun di Horizon Air

Akun LinkedIn milik Russell mencantumkan posisinya sebagai agen penanganan bagasi dan bagian operasi. Tugas bagian operasi adalah memuat dan membongkar muat bagasi, mengarahkan pesawat saat take off dan melunturkan es dari tubuh pesawat saat musim dingin. Russell mengaku suka berpergian, dan berharap bisa bekerja di bagian manajemen di perusahaan maskapai ini. Dia juga memikirkan untuk menjadi perwira militer.

 

  1. Menikah

Russell telah menikah dan kerap mengunggah fotonya bersama istri Hannah di sosial media. Pasangan ini tampaknya belum memiliki momongan. Dalam sebuah blog, Russell mengaku bertemu istrinya saat sekolah di Oregon pada 2010 dan menikah setahun kemudian. Mereka memiliki toko roti selama tiga tahun yang bernama “Hannah Marie’s Bakery” di North Bend, Oregon, sebelum pindah ke Seattle pada 2015.

Petugas yang mengenakan helm berwarna kuning terlihat dari foto udara di lokasi jatuhnya pesawat yang dibajak di Pulau Ketron, Washington, Amerika Serikat, Sabtu, 11 Agustus 2018.[AP Photo / Ted S. Warren]

 

  1. Russell terlahir di Key West dan besar di Alaska

Dia pindah ke Alaska saat berusia tujuh tahun. Saat tinggal di Seattle, Russell mengambil studi untuk mendapat gelar sarjana S1 di ilmu sosial dari Washington State University.

 

Baca: 

 

  1. Russel dilabeli ‘cenderung bunuh diri’ oleh otoritas

Dia tidak pernah menyatakan secara jelas akan bunuh diri saat berkomunikasi dengan menara pengawas bandara. Namun, dia berkomentar soal tidak akan pernah mendaratkan pesawat dan mengaku memiliki beberapa masalah. Ini mengindikasikan dia memiliki intensi untuk bunuh diri atau sakit jiwa. Saat ini polisi sedang mengecek latar belakangnya untuk mengetahui motif. Hingga kini, keluarga dan temannya belum pernah berbicara soal insiden ini. 

 

     5. Russell tidak memiliki keterampilan menerbangkan pesawat

Otoritas mengatakan Russell mengeluarkan pesawat dari area perawatan dan menggunakan sebuah traktor untuk memutar posisi pesawat 180 derajat. Horizon CEO, Gary Beck, mengatakan soal cara take off dan gerakan pesawat di udara menunjukkan Russell tidak memiliki pengalaman. “Kami tidak tahu bagaimana cara dia melakukan itu,” kata Beck.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus