Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Addis Ababa - Pemerintah Ethiopia menyerukan bantuan internasional untuk membantu memberikan makan kepada 8,2 juta warganya. Pemicu kelaparan adalah curah hujan yang tidak menentu di negara ini dan mengakibatkan gagal panen.
"Pemerintah telah mengalokasikan US$ 192 juta (sekitar Rp 2,5 triliun) untuk makanan dan bantuan lain, dan mengharapkan sekitar US$ 596 juta (sekitar Rp 7,9 triliun) bantuan dari lembaga donor internasional untuk sisa tahun 2015," kata Mitiku Kassa, Sekretaris Pencegahan Bencana dan Komite Kesiapsiagaan Ethiopia.
Menurut penilaian pemerintah yang dilakukan pada September, sebagaimana dilansir dari laman New York Times, 14 Oktober 2015, dikatakan lebih dari 300 ribu anak di negara itu saat ini membutuhkan makanan bergizi khusus, dan diproyeksikan 48 ribu anak lagi di bawah 5 tahun menderita gizi buruk.
"Situasi ini sangat serius," ujar John Aylieff, seorang pejabat dari Badan Pangan PBB, World Food Program. Dalam rilisnya awal Agustus lalu, Badan Koordinasi Kemanusiaan PBB (UN OCHA) memperingatkan bahaya kelaparan, terutama terkait dengan fenomena musim panas berkepanjangan El Nino. Musim panas berkepanjangan diduga akan berlangsung hingga tahun depan.
NEW YORK TIMES | ALL AFRICA | MECHOS DE LAROCHA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini