Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Adik Dibebaskan, Pangeran Alwaleed Bela Putra Mahkota Saudi

Adik Pangeran Alwaleed, Pangeran Khaled, dibebaskan seletah sempat ditahan selama setahun di Hotel Ritz Carlton di Arab Saudi.

5 November 2018 | 13.01 WIB

Gerbang utama hotel mewah Ritz Carlton di Riyadh, Arab Saudi, 5 November 2017. Hotel bintang lima menjadi rumah tahanan sementara bagi 11 pangeran, 4 orang menteri, dan beberapa orang lainnya, yang dituduh melakukan korupsi. AFP Photo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Gerbang utama hotel mewah Ritz Carlton di Riyadh, Arab Saudi, 5 November 2017. Hotel bintang lima menjadi rumah tahanan sementara bagi 11 pangeran, 4 orang menteri, dan beberapa orang lainnya, yang dituduh melakukan korupsi. AFP Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Riyadh -- Pangeran Khaled Bin Talal, yang merupakan keponakan dari Raja Salman dari Arab Saudi, telah dibebaskan setelah ditahan hampir setahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

Jamal Khashoggi Tewas, Pangeran Alwaleed Bela Putra Mahkota Saudi

 

Ini diungkap oleh Putri Reem Binti Alwaleed, yang merupakan keponakan dari Pangeran Khaled, lewat foto yang diunggah di Twitter pada Jumat, 2 November 2018.

“Alhamdulillah atas keselamatanmu,” kata Reem di akun Twitter seperti dilansir Aljazeera pada Ahad, 4 November 2018.

Hingga berita ini diturunkan pemerintah Arab Saudi belum memberikan penjelasan mengenai alasan penahanan dan pembebasan Khaled, yang juga saudara dari Pangeran Alwaleed Bin Talal ini.

 

Khaleed merupakan satu dari sekitar 200 pangeran dan pejabat tinggi Arab Saudi, yang ditangkap dan ditahan di Hotel Ritz Carlton atas perintah dari Putra Mahkota Mohammed Bin Salman pada November 2017.

Mohammed, seperti dilansir Reuters, melancarkan gerakan anti-korupsi untuk mengembalikan uang negara yang diduga telah dicuri oleh sejumlah petinggi negara itu dan mengakibatkan Saudi mengalami kesulitan keuangan.

 

Baca:

Pembebasan Pangeran Khaleed ini dilakukan di tengah tekanan internasional terhadap pemerintah Arab Saudi terkait kasus pembunuhan berencana kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

“Pembunuhan Jamal Khashoggi membuat posisi diplomatik Arab Saudi menjadi sangat lemah seperti saat terjadinya serangan 11 September,” kata Ali Shihabi, kepala Arabia Foundation, yang merupakan lembaga pemikir pro Saudi, dalam laporan yang dipublikasikan pada akhir pekan lalu.

“Di tengah kemarahan global akibat pembunuhan Khashoggi, jelas sesuatu harus diberikan,” tambah dia.

 

Baca:

Uniknya, setelah Khaleed dibebaskan, Pangeran Alwaleed mengatakan bahwa investigasi kasus pembunuhan Khashoggi oleh pemerintah Saudi segera kelar. Dia meminta agar semua pihak bersabar dan memberi waktu.

Pada saat yang sama, Alwaleed mengatakan pemerintah Saudi agar segera mempublikasikan hasil investigasi itu. “Saya yakin hasil investigasi akan membersihkan nama dari Putra Mahkota Arab Saudi,” kata Alwaleed dalam wawancara dengan FoX News seperti dilansir Reuters pada Senin, 5 November 2018. Alwaleed menyebut Jamal Khashoggi sebagai teman dan seorang reformis.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus