Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, London - Psikolog dari Universitas Exeter dan Canterbury menyimpulkan anjing tidak memiliki tingkat intelijen lebih tinggi dibandingkan kucing atau sejumlah hewan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Para ahli menggunakan data observasi perilaku anjing, kucing, serigala, dan simpanse untuk melihat kemampuan khusus mereka.
Para ahli menemukan kemampuan mental anjing tidak luar biasa dibandingkan spesies lain dan cenderung kalah dalam beberapa kategori.
Profesor Stephen Lea dan Dr Britta Osthaus bakal mempublikasikan temuannya pada edisi Desember 2018 jurnal Learning and Behaviour.
Baca:
Mereka membandingkan kemampuan kognisi anjing dengan karnivora lainnya. Sejumlah kemampuan intelijen anjing dianalisis termasuk sensor, fisik, pengenalan ruang, dan kognisi sosial serta kesadaran diri.
“Anjing punya kemampuan mengesankan untuk menggunakan perilaku hewan termasuk manusia sebagai petunjuk,” kata mereka dalam tulisannya seperti dilansir Dailymail pada Kamis, 29 November 2018.
Namun pemahaman fisik bukan sesuatu yang menjadi keunggulan anjing. Kemampuan anjing cenderung sama dengan hewan lain yang disebut di atas.
Baca:
Misalnya, kucing yang memiliki kemampuan mencari benda tersembunyi.
Menurut keduanya, uji coba yang melibatkan anjing sejak lama cenderung tidak membandingkannya dengan kemampuan hewan lain. Ini dilakukan para ahli sekadar karena faktor kenyamanan dalam mengerjakan risetnya.
Soal penciuman, babi mungkin memiliki kemampuan penciuman lebih tajam dibandingkan anjing. Untuk komunikasi, kuda juga memiliki kemampuan serupa untuk berkomunikasi dengan manusia seperti anjing.