Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Atasi Kecanduan, BPOM AS Larang Penjualan Vape Rasa Buah

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat akan melarang penjualan vape beraroma rasa buah dan permen di toko-toko mulai pekan depan.

10 November 2018 | 07.00 WIB

Seorang pengunjung mencobai rasa dari cairan liquid yang dijual dalam kompetisi Vapor Cloud di Vape Summit 3 di Las Vegas, Nevada, 2 Mei 2015. REUTERS
Perbesar
Seorang pengunjung mencobai rasa dari cairan liquid yang dijual dalam kompetisi Vapor Cloud di Vape Summit 3 di Las Vegas, Nevada, 2 Mei 2015. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat akan melarang penjualan vape rasa buah dan permen di toko mulai pekan depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Larangan ini adalah upaya BPOM AS untuk untuk menurunkan lonjakan penggunaan vape atau rokok elektronik di kalangan remaja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Larangan ini berarti hanya vape rasa tembakau, mint, dan mentol yang bisa dijual di gerai, kata pejabat BPOM, seperti dilaporkan dari Reuters, 9 November 2018. Namun larangan ini bisa mengancam Juul Labs, perusahaan yang memproduksi vape rasa buah di San Francisco.

Dua peserta bersaing dalam kompetisi Vapor Cloud di Vape Summit 3 di Las Vegas, Nevada, 2 Mei 2015. Kompetisi tersebut diikuti oleh para pecinta rokok elektrik atau Vape dengan penilaian uap asap yang paling banyak dialah pemenangnya. REUTERS

BPOM juga akan memperkenalkan persyaratan verifikasi usia yang lebih ketat untuk penjualan online rokok elektrik. Larangan yang direncanakan BPOM AS, U.S. Food and Drug Administration (FDA), yang pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post dan dikonfirmasikan kepada Reuters oleh pejabat, tidak berlaku untuk toko vape atau toko ritel khusus lainnya.

Ada desakan setelah data federal menunjukkan penggunaan remaja telah melonjak lebih dari 75 persen sejak tahun lalu, dan FDA menyebutnya sebagai wabah.

"Vape telah menjadi tren yang hampir ada di mana-mana dan berbahaya di kalangan remaja," kata Komisaris FDA Scott Gottlieb

"Penggunaan yang mengganggu dan semakin cepat yang kita lihat di generasi muda, dan bisa menyebabkan kecanduan, harus diakhiri. Itu tidak bisa ditoleransi."

Pertumbuhan itu bertepatan dengan pendapatan Juul, yang penjualan perangkat vaping tumbuh dari 2,2 juta pada 2016 menjadi 16,2 juta perangkat tahun lalu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

 

Pekerja menata botol berisi cairan rokok elektronik (vape) di Bandung, 7 November 2017. Cukai untuk cairan rokok elektronik (vape) sebesar 57 persen dari harga jual eceran (HJE). ANTARA/M Agung Rajasa

Pembatasan vape aneka rasa di toko kemungkinan akan memiliki dampak terbesar pada Juul, yang menjual cairan vape berbagai jenis rasa seperti mangga, mint, buah dan krim.

Satu-satunya pesaing rokok elektrik lainnya yang dijual di toserba adalah yang dipasarkan terutama oleh perusahaan tembakau seperti Altria Group, British American Tobacco, Imperial Brands, dan Japan Tobacco.

Produk-produk tersebut, dijual di bawah merek MarkTen, blu, Vuse and Logic, telah kehilangan pangsa pasar karena Juul lebih diminati selama setahun terakhir, tumbuh dari 13,6 persen pasar rokok elektronik AS pada awal 2017 hingga hampir 75 persen sekarang, menurut analisis Wells Fargo data ritel Nielsen.

 

Vape telah menjadi topik hangat di komunitas kesehatan masyarakat AS. Beberapa debat melihat peluang untuk menggeser perokok seumur hidup ke produk nikotin yang kurang berbahaya, sementara yang lain takut memicu kecanduan vape di kalangan remaja Amerika Serikat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus