Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 orang tewas dalam beberapa hari terakhir akibat banjir besar serta tanah longsor yang menghancurkan rumah dan menyapu jalan-jalan di India dan Nepal. Menurut pejabat setempat, selain korban tewas, puluhan orang masih dilaporkan hilang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bencana melanda negara bagian Uttarakhand di India utara. Rabu, 20 Oktober 2021, para pejabat mengatakan 46 orang telah meninggal dalam beberapa hari terakhir dan 11 lainnya hilang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar 30 orang dari korban tgewas berada di Uttarakhand tewas dan insiden yang berbeda0beda. Hujan sangat deras menyebabkan serangkaian tanah longsor dan menghancurkan bangunan.
Lima dari korban tewas berasal dari satu keluarga yang rumahnya terkubur oleh tanah longsor, kata pejabat setempat Pradeep Jain kepada AFP seperti dikutip dari Al Jazeera. Tanah longsor juga terjadi di distrik Almora utara yang menewaskan lima orang. Korban tewas setelah batu-batu besar dan dinding lumpur menghancurkan serta menelan rumah mereka. Sedikitnya enam orang lainnya tewas pada Senin di dua distrik terpencil di negara bagian Himalaya itu.
Departemen Meteorologi India memperpanjang peringatan cuaca pada Selasa. Hujan sangat lebat diprediksi akan mengguyur wilayah tersebut. Pihak berwenang memerintahkan penutupan sekolah dan melarang semua kegiatan keagamaan dan wisata di negara bagian itu.
Tayangan televisi dan video media sosial menunjukkan air menggenang setinggi lutut di dekat danau Nainital, tempat wisata. Sungai Gangga juga meluap di Rishikesh.
Lebih dari 100 turis terjebak di dalam sebuah resor di Ramgarh setelah sungai Kosi yang meluap membanjiri beberapa daerah.
Di Nepal, pejabat Divisi Penanggulangan Bencana Humkala Pandey mengatakan dalam tiga hari terakhir, korban tewas mencapai 31 orang akibat banjir dan tanah. Bencana dipicu oleh hujan lebat pasca-muson di seluruh negeri. "Sebanyak 43 orang hilang," ujarnya.
Pandey menambahkan, “Hujan masih turun di banyak tempat. Kami mengumpulkan data dari lapangan. Jumlah korban tewas bisa meningkat.”
AL JAZEERA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.