Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Cina mengklarifikasi perihal tuduhan balon mata-mata Cina yang melayang di langit Amerika Serikat. Kejadian itu disebut force majeure atau hal yang terjadi karena keadaan mendesak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya Amerika Serikat mengatakan ada pesawat yang diduga balon mata-mata Cina yang dicurigai melakukan pelanggaran yang cukup jelas terhadap kedaulatan wilayahnya. Kejadian ini membuat Washington menunda kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Cina yang diperkirakan akan dimulai pada Jumat, 3 Februari 2023 waktu setempat.
Menanggapi sikap Washington itu, Kementerian Luar Negeri Cina pada Sabtu, 4 Februari 2023, menyebut politikus dan media Amerika Serikat telah mengambil keuntungan dari situasi tersebut untuk mendiskreditkan Beijing.
"Cina selalu mematuhi hukum internasional dengan ketat, menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua negara," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Cina.
Baca juga: Mudik Imlek di Cina: Xi Jinping Khawatir Covid-19 di Desa, Kasus Kritis Telah Capai Puncak
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu, 1 Februari 2023, memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon saat melayang di atas wilayah Montana. Sebab, menurut pejabat, ada kekhawatiran militer Amerika tentang kemungkinan puing-puing balon itu akan menyebar. Pentagon memperkirakan balon itu dapat melakukan perjalanan di atas wilayah udara Amerika selama beberapa hari lagi.
Rencana kunjungan kerja Blinken telah diatur pada November 2022 oleh Biden dan Presiden China Xi Jinping, yang melihat lawatan itu sebenarnya sebagai kesempatan yang terlambat untuk menstabilkan hubungan yang semakin retak. Kunjungan terakhir menteri luar negeri Amerika Serikat adalah pada 2017.
Kementerian Luar Negeri Cina menyinggung Beijing dan Washington yang belum mengumumkan kunjungan Blinken. Beijing melihat pengumuman lawatan Blinken adalah masalah mereka sendiri dan Cina menghormati itu.
Dalam pernyataan terpisah, Direktur Komisi Pusat Cina untuk urusan Luar Negeri Wang Yi, mengaku telah berbicara dengan Blinken melalui telepon pada Jumat malam, 3 Ferbuari 2023. Keduanya membahas dengan yang tenang dan profesional menangani insiden yang terjadi secara tidak disengaja itu.
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan Wang memberi tahu Blinken kalau kedua belah pihak perlu berkomunikasi tepat waktu dan menghindari salah faham.
REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.