Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Biaya Hidup Meroket, Sebagian Warga Inggris beralih ke Judi dan Kripto

Melonjaknya biaya hidup mendorong sebagian warga Inggris untuk berjudi dan berinvestasi di mata uang kripto sebagai upaya mencukupi kebutuhan

23 Juni 2022 | 17.17 WIB

Ilustrasi aset kripto. REUTERS
Perbesar
Ilustrasi aset kripto. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Melonjaknya biaya hidup mendorong sebagian warga Inggris untuk berjudi dan berinvestasi di mata uang kripto sebagai upaya mencukupi kebutuhan. Hal ini diungkapkan lembaga sosial yang menangani pecandu judi, GamCare, kepada Reuters Kamis 23 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menurut GamCare, pihaknya banyak menerima telepon dari penerima bantuan sosial yang berjudi dan berharap menang agar bisa menutupi kebutuhan, tetapi mereka kalah taruhan. Lembaga itu juga melaporkan beberapa orang yang telah pulih dari kecanduan kini berjudi lagi karena tekanan finansial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Para penasihat di layanan bantuan kami mendengarkan bahwa biaya hidup sedang mempengaruhi perilaku berjudi, khususnya di kalangan mereka yang telah pulih (dari kecanduan)," kata Anna Hemmings, kepala eksekutif GamCare.

"Kami juga tahu tim kami mendengar lebih banyak orang yang mencari bantuan terkait perdagangan kripto," katanya.

Sebuah survei dengan 4.000 lebih responden oleh GamCare dan dirilis pada hari ini menunjukkan 46 persen di antaranya mengaku khawatir dengan kondisi keuangan mereka. Lebih dari separuh responden mengaku telah berjudi dalam 12 bulan terakhir dan sebagian besar dari mereka kehilangan uang.

GamCare mengatakan 43 persen penjudi bermasalah telah berinvestasi di mata uang kripto, 25 persen di antaranya mengaku ingin berinvestasi lebih banyak lagi untuk menutupi kerugian. Sebagai perbandingan, hanya ada 7 persen dari total investor kripto yang ingin menanamkan uangnya lebih banyak pada mata uang digital itu.

Warga Inggris yang membeli Bitcoin dengan poundsterling enam bulan lalu dan berharap bisa memenuhi kebutuhan hidup telah kehilangan 55 persen dari investasi mereka hingga Kamis ini.

Warga Inggris, salah satu dari tujuh negara maju dalam kelompok negara kaya G7, tengah menghadapi tingginya angka inflasi yang mencapai 9,1 persen pada Mei. Ini merupakan rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Bank sentral Inggris, Bank of England, telah memperingatkan bahwa inflasi dapat menembus angka 11 persen pada Oktober.

SUMBER: REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus