Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Joe Biden terbang ke Italia pada Rabu, 12 Juni 2024 untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahunan G7 yang akan digelar pada 13 – 15 Juni di Borgo Egnazia, hotel mewah dengan restoran berbintang Michelin di wilayah selatan Puglia.
Para pemimpin negara-negara ekonomi paling maju di dunia itu akan membahas berbagai tantangan global, termasuk perang di Ukraina dan Timur Tengah, ketidakseimbangan perdagangan dengan Cina, ancaman yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan atau AI, dan tantangan pembangunan di Afrika.
Mereka bakal mengumumkan sanksi baru dan kontrol ekspor terhadap Rusia, menargetkan entitas dan jaringan yang membantu pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam invasinya di Ukraina, kata juru bicara Gedung Putih John Kirby.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami akan terus menaikkan biaya mesin perang Rusia,” kata Kirby pada Selasa.
AS berencana untuk memperluas sanksi terhadap penjualan chip semikonduktor dan barang-barang lainnya ke Rusia, dengan tujuan menargetkan penjual pihak ketiga di Cina, menurut laporan kantor berita Reuters yang mengutip sumber anonim pada Selasa malam.
Pemerintah Biden juga akan mengumumkan perluasan kontrol ekspor hingga mencakup barang-barang bermerek AS, bukan hanya barang yang dibuat di AS, kata sumber tersebut. Dengan langkah ini, AS akan mengidentifikasi entitas tertentu di Hong Kong yang dikatakan mengirimkan barang ke Moskow.
Topik bahasan yang akan menjadi prioritas G7 dalam pertemuan ini adalah pendanaan untuk Ukraina, ketika AS menghadapi kemungkinan terpilihnya kembali mantan presiden Donald Trump dan ketidakpastian yang akan muncul mengenai dukungan Washington kepada Kyiv.
Bersama Uni Eropa (UE), G7 sedang mempertimbangkan bagaimana menggunakan keuntungan yang dihasilkan oleh aset-aset Rusia yang dibekukan di Barat untuk memberikan pinjaman awal dalam jumlah besar kepada Ukraina, guna mengamankan pembiayaan Kyiv pada 2025.
“Kami akan mengumumkan langkah-langkah baru untuk membuka nilai aset kedaulatan Rusia yang dibekukan demi memberi manfaat bagi Ukraina dan membantu mereka pulih dari kehancuran yang disebabkan oleh tentara Putin,” kata Kirby.
Biden akan menekan para pemimpin G7 lainnya untuk menyetujui rencana menggunakan bunga masa depan dari dana bank sentral Rusia sebesar kurang lebih US$281 miliar untuk mendukung pinjaman US$50 miliar ke Ukraina.
Para pemimpin G7 mengadakan pertemuan puncak ini di tengah tantangan pemilihan umum. Jajak pendapat menunjukkan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak kemungkinan akan kehilangan kekuasaan dalam pemilu bulan depan, dan para pemimpin Prancis dan Jerman baru saja kalah telak dalam pemilu Eropa.
Biden akan bertemu lagi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, diikuti dengan konferensi pers bersama, kata Kirby.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pilihan Editor: Pemimpin G7 Kecam Ekspor Rudal Balistik Korea Utara ke Rusia
REUTERS