Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Boris Johnson Janji Inggris Akan New Normal dari Pandemi Covid-19 pada 19 Juli

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Inggris akan segera menuju New Normal dengan mencabut semua pembatasan Covid-19 yang tersisa pada 19 Juli.

29 Juni 2021 | 07.30 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara saat bertemu dengan tentara Ranger Regiment baru selama kunjungan untuk menandai Armed Forces Week, di Aldershot Garrison di Aldershot, Inggris 24 Juni 2021. [Daniel Leal-Olivas/Pool via REUTERS]
Perbesar
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara saat bertemu dengan tentara Ranger Regiment baru selama kunjungan untuk menandai Armed Forces Week, di Aldershot Garrison di Aldershot, Inggris 24 Juni 2021. [Daniel Leal-Olivas/Pool via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Boris Johnson pada Senin mengatakan Inggris akan segera mencabut semua pembatasan Covid-19 yang tersisa pada 19 Juli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Boris Johnson dengan percaya diri mengatakan tanggal itu akan berlangsung sesuai rencana dan menyebutnya sebagai momen "Hari Kebebasan".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Boris Johnson, yang pemerintahannya kembali mendapat kecaman setelah pengunduran diri menteri kesehatannya Matt Hancock karena melanggar aturan pembatasan Covid-19, berharap untuk membuka ekonomi Inggris pekan lalu.

Tetapi dengan meningkatnya kasus virus corona, sebagian besar didorong oleh varian Delta yang lebih menular, pemerintah menunda tanggal tersebut hingga 19 Juli.

"Dengan berlalunya hari, semakin jelas bagi saya dan semua penasihat ilmiah kami bahwa kemungkinan besar kita akan berada dalam posisi pada 19 Juli untuk mengatakan bahwa itu benar-benar akhir dan kita dapat kembali hidup seperti sebelum COVID," kata Johnson, dikutip dari Reuters, 28 Juli 2021.

Pengganti Hancock, Sajid Javid, mengatakan pada hari Senin bahwa dia ingin pembatasan itu dicabut sesegera mungkin tanpa harus menerapkan lockdown lagi.

Matt Hancock telah dipaksa untuk mengundurkan diri setelah tabloid Sun menerbitkan foto-foto dirinya berciuman dan berpelukan dengan seorang ajudannya di kantornya, yang otomatis melanggar aturan larangan melakukan kontak intim dengan seseorang di luar rumah tinggal mereka.

Tiga mahasiswi Sophie Langford, Emily Campbell, dan Tamzida Mulai berjalan ke pusat vaksinasi massal di Liverpool Pier Head yang menawarkan vaksin Covid-19 langsung di tempat di Liverpool, Inggris, 23 Juni 2021. [REUTERS/Jason Cairnduff]

Boris Johnson awalnya mengatakan pada Jumat bahwa dia menganggap masalah itu selesai setelah Hancock secara terbuka meminta maaf, dan pada hari Sabtu mengatakan dia menyesal harus menerima surat pengunduran dirinya.

"Saya membaca beritanya pada hari Jumat dan kami memiliki menteri kesehatan baru pada hari Sabtu - dan saya pikir adalah langkah yang tepat untuk melanjutkan (rencana normalisasi) dari pandemi," kata Boris Johnson.

Pada Ahad menkes baru Inggris, Sajid Javid, ingin mencabut semua pembatasan yang tersisa untuk kembali ke kehidupan normal tanpa harus menerapkan lagi pembatasan, Sky News melaporkan.

Pada Minggu malam, sumber pemerintah mengatakan kepada Sky News rencana ini masih dalam penilaian luas, dan sumber Partai Buruh mengatakan mereka mengharapkan Sajid Javid untuk mengonfirmasi bahwa 19 Juli tetap menjadi tanggal target New Normal.

Sebelumnya Boris Johnson mengatakan 19 Juli sebagai tanggal akhir penghapusan pembatasan Covid-19, dan berjanji untuk melakukan tinjauan untuk menentukan apakah tanggal pembukaan bisa dimajukan lebih cepat ke 5 Juli.

REUTERS | SKY NEWS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus