Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Charlie Hebdo Cetak Ulang Kartun Nabi, Ribuan Warga Pakistan Protes

Unjuk rasa besar-besaran kembali terjadi di Pakistan memprotes majalah mingguan Charlie Hebdo yang mencetak ulang kartun Nabi Muhammad.

9 September 2020 | 08.30 WIB

Puluhan ribu orang di Pakistan pada Senin, 7 September 2020, berunjuk rasa setelah majalah Charlie Hebdo mencetak ulang kartun Nabi Muhammad SAW guna memperingati dimulainya persidangan atas kasus penyerangan pada majalah itu yang terjadi pada 2015 lalu. Sumber: Ruptly/rt.com
Perbesar
Puluhan ribu orang di Pakistan pada Senin, 7 September 2020, berunjuk rasa setelah majalah Charlie Hebdo mencetak ulang kartun Nabi Muhammad SAW guna memperingati dimulainya persidangan atas kasus penyerangan pada majalah itu yang terjadi pada 2015 lalu. Sumber: Ruptly/rt.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa besar-besaran yang diikuti oleh puluhan ribuan orang kembali terjadi di Pakistan. Aksi protes pada Senin, 7 September 2020 itu untuk memprotes tindakan majalah asal Prancis, Charlie Hebdo, yang mencetak ulang kartun Nabi Muhammad SAW untuk memperingati di mulainya persidangan serangan teror pada 2015 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Unjuk rasa pertama terjadi pada Kamis, 3 September 2020 yang diikuti kalangan umat Islam Pakistan. Mereka mengutuk kartun parodi yang dilakukan majalah mingguan tersebut. Sedangkan unjuk rasa pada Senin kemarin, dikoordinir oleh Partai Jamiat Ulma-e-Islam di Kota Peshawar atau Ketika Partai Islam tersebut melakukan kongres di kota itu.

Dalam aksi protes tersebut puluhan ribu orang turun ke jalan menyuarakan kemarahan mereka atas parodi kartun yang kontroversial itu. Rekaman yang diambil lewat drone memperlihatkan aksi protes tersebut dilakukan sampai malam dan terlihat pula massa memenuhi Kota Peshwar, Pakistan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jika orang non-muslim menggunakan simbol Islam dan mereka melakukan tindakan penodaan agama, maka reaksi dari masyarakat kami tidak boleh dikatakan tidak adil,” kata Ketua Partai Jamiat Ulma-e-Islam, Maulana Fazl-ur-Rehman.           

Tindakan majalah Charlie Hebdo juga memancing kemarahan dari negara-negara Islam lainnya. Pada selasa, 8 September 2020, Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut ada kemunculan kembali dosa yang tak termaafkan. Kondisi ini memperlihatkan pula adanya permusuhan dan dendam kesumat terhadap Islam di Barat.  

Charlie Hebdo pada akhir pekan lalu mencetak ulang parodi kartun penuh kontroversial itu untuk memperingati dimulainya persidangan terhadap 14 tersangka, yang terkait dengan serangan teror di kantor majalah mingguan itu dan supermarket Hyper Cacher hingga membuat 17 orang tewas.   

  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus