Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Beijing- Polisi di Cina telah menahan 18 tersangka anggota kultus sekte sesat yang percaya Yesus terlahir kembali sebagai wanita.
Kelompok yang menamakan dirinya Gereja Kultus Tuhan Yang Maha Esa ini terkenal karena beberapa anggotanya memukuli seorang wanita hingga tewas di restoran McDonald's pada 2014 setelah dia menolak memberi mereka nomor teleponnya.
Gereja Kultus Tuhan Yang Maha Esa dimulai pada 1990an dan mengklaim bahwa Yesus dibangkitkan sebagai wanita di Cina.
Penangkapan kali ini oleh pihak berwenang Cina bukanlah yang pertama. Selama bertahun-tahun polisi selalu melakukan penangkapan terhadap sekte aliran kepercayaan yang dianggap sesat tersebut.
Baca: Sebar Isu Kiamat 2012, 101 Warga Cina Ditangkap
Namun untuk kali ini, menurut laporan BBC, Kamis 27 Juli 2017, polisi juga menyita komputer dan buku yang digunakan oleh kultus untuk digunakan dalam proses rekrutmen.
Gereja Tuhan Yang Maha Esa menolak memberikan tanggapan langsung kepada BBC dan merujuk ke situs yang berbasis di AS yang berisi beberapa dugaan kesaksian orang-orang percaya yang disiksa oleh pemerintah China.
Keyakinan inti kultus adalah bahwa "Tuhan Yang Maha Kuasa, Kristus Yang Terakhir" telah kembali ke bumi sebagai wanita Cina untuk menimbulkan kiamat.
Satu-satunya orang yang mengaku berhubungan langsung dengan wanita ini adalah mantan guru fisika, Zhao Weishan, yang mendirikan pemujaan 25 tahun yang lalu dan sejak itu melarikan diri ke Amerika Serikat.
Kultus ini juga secara eksplisit anti-komunis, mengacu pada partai komunis Cina sebagai "naga merah".
Sementara banyak sekte Kristen merasa sulit untuk beribadah dengan bebas di Cina, Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa dituduh mengisolasi anggota dari teman dan keluarga dan menekan mereka untuk menyumbangkan uang dengan imbalan keselamatan.
Setelah pembunuhan McDonald's 2014, beberapa anggota kultus ditangkap dan dua orang yang ditangkap itu kemudian dieksekusi.
Saat itu mereka berusaha merekrut korban yang berusia 35 tahun di restoran Zhaoyuan pada Mei 2014. Ketika dia menolak memberikan nomor teleponnya, kelompok tersebut yakin bahwa dia telah dikuasai oleh roh jahat.
Kelompok itu kemudian memukul wanita itu dengan kursi dan tongkat. Dia meninggal di tempat kejadian karena luka-lukanya.
Tindakan keras pemerintah Cina terhadap kelompok pemujaan tersebut sudah berlangsung jauh sebelum insiden McDonald's.
Ada serangkaian penangkapan pada 2012 di Qinghhai dan Zhejiang dimana hampir 100 anggota dijatuhi hukuman penjara, termasuk beberapa anggota senior. Pada 2014, lebih banyak yang ditangkap di Hubei dan Xinjiang.
Pada Agustus 2016, polisi setempat di Anhui, Cina menahan 36 anggota yang dituduh menciptakan dan menyebarkan konten video untuk sekte sesat tersebut.
BBC | ASIA CORRESPONDENT | YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini