Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat membutuhkan tambahan dana ke Kongres Amerika sebesar $42 miliar (Rp. 624 triliun) pada tahun fiskal berikutnya. Hal ini untuk menutupi kekurangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan Asosiasi Industri Pertahanan Nasional menyebut inflasi yang sangat tinggi telah menjadi tantangan besar bagi Pentagon dan ribuan kontraktornya. Begitu pula dampak pandemi Covid-19 dan krisis rantai pasokan, yang juga tantangan bagi Pentagon.
Sebuah laporan menyebut dari tahun fiskal 2021 hingga 2023, total kerugian daya beli Pentagon akibat inflasi lebih dari $110 miliar (Rp1,6 triliun).
Penurunan pasokan dari basis industri pertahanan, yang menguras uang karena biaya yang lebih tinggi, berisiko memperlambat laju modernisasi pertahanan Amerika Serikat di tengah meningkatnya konfrontasi dengan Cina dan perang Ukraina.
NDIA meminta Kongres Amerika Serikat, yang akan memberikan suara pada resolusi akhir bulan ini, agar pemerintah tetap didanai. NDIA juga meminta Kongres Amerika mau memberikan bantuan inflasi kepada perusahaan pemegang kontrak agar harga tidak berubah dalam jangka panjang dan menyarankan agar kontrak kerja ke depan secara otomatis ikut memperhitungkan kenaikan harga.
Seruan bantuan datang ketika perusahaan - perusahaan kecil bidang pertahanan Amerika Serikat, yang memegang kontrak yang tidak dapat dinegosiasikan kembali, mengeluh bahwa mereka rugi karena kekurangan tenaga kerja dan melonjaknya harga bahan baku.
Perusahaan kecil penting bagi kesehatan pangkalan industri pertahanan. Sebab, mereka bersaing satu sama lain dan membantu Pentagon menurunkan nilai kontrak. Mereka juga membantu memelihara dan menyediakan tenaga kerja terampil, yang penting dalam mempertahankan keunggulan senjata Amerika Serikat.
Yang pasti, inflasi telah mempengaruhi kontrak disetiap sektor lainnya. Tetapi mengingat sifat kontrak DoD yang kaku dan fakta bahwa ada satu pembeli, perusahaan tidak dapat menegosiasikan harga dengan Pentagon, yang menyebabkan beberapa perusahaan meminta untuk mengevaluasi kembali kontrak harga tetap.
"Evaluasi ulang kontrak harga tetap sangat penting dalam kondisi ini demi keberhasilan misi," kata Wakil Presiden Parsons Corp, Jai Spivey.
Akan tetapi, sumber industri memperingatkan bantuan akibat dampak inflasi mungkin tidak akan segera terjadi.
Pentagon pada Senin malam, 12 September 2022, merilis memo yang ditandatangani pada 9 September 2022 oleh Direktur bidang harga dan kontrak di Pentagon, John Tenaglia, menyatakan bahwa bantuan dapat diberikan kepada kontraktor yang terkena dampak inflasi. Namun, itu hanya dengan kondisi diluar batas, kontrak harga tetap perusahaan yang ada akan mendapatkan penyesuaian terhadap harga yang naik.
REUTERS | NESA AQILA
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.