Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Washington - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengancam menghabisi nyawa tiga imam (pemimpin agama Islam) di Amerika Serikat karena ketiganya mengatakan Islam dan Barat bisa hidup berdampingan.
Menurut ajaran kelompok garis keras yang dianggap sebagai kaum teroris itu, ajaran para imam tersebut bertentangan dengan Dabiq, yakni doktrin pembenaran untuk menyerang pemimpin agama. "Bunuhlah para imam kafir di Barat," bunyi perintah dalam Dabiq.
ISIS beranggapan, para imam itu jauh lebih buruk dibanding orang-orang munafik karena menuturkan Islam dapat berkembang di Amerika.
"Orang yang mengaku muslim tapi tidak mengamalkan perbuatan sesuai dengan ajaran Islam adalah kafir, bukan munafikin (hipokrit). Itu sebuah kesalahan sebutan. Setidaknya dia telah murtad atau keluar Islam," kata Dabiq.
Daily Beast menyebut dua imam Amerika dengan nama samaran karena hidupnya terancam secara langsung. Sedangkan imam Amerika ketiga bernama Suhaib Webb—Daily Beast mendapat izin menyebut namanya.
"Tidak seperti ancaman kematian terhadap warga Denmark dan minum kopi pada pagi hari," kata Suhaib Webb kepada Daily Beast.
DAILY BEAST | CHOIRUL AMINUDDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini