Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Dituding Gelapkan Uang Negara, Sara Netanyahu Diadili

Istri Perdana Menteri Israel, Sara Netanyahu, diadili setelah dituduh menggelapkan uang negara.

8 Oktober 2018 | 07.00 WIB

PM Israel Netanyahu, Sara (istri), dan pengusaha Shaul  Elovitch, pemilik saham mayoritas perusahaan telekomunikasi Bezeq. Haaretz. Eyal Toueg, Mark Israel Salem
Perbesar
PM Israel Netanyahu, Sara (istri), dan pengusaha Shaul Elovitch, pemilik saham mayoritas perusahaan telekomunikasi Bezeq. Haaretz. Eyal Toueg, Mark Israel Salem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Istri Perdana Menteri Israel, Sara Netanyahu, diseret ke pengadilan atas tuduhan menggelapkan uang negara untuk keperluan pribadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Dia dituduh menggunakan uang negara untuk membayar ratusan makanan," tulis Al Jazeera, Ahad 7 Oktober 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Guatemala, Jimmy Morales dan istrinya, Hilda Patricia Marroquin, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara, serta Menteri Luar Negeri Guatemala, Sandra Jovel Polanco berfoto dalam acara peresmian Kedutaan Besar Guatemala di Yerusalem, 16 Mei 2018. [Reuters/Ronen Zvulum/Pool]

Proses peradilan terhadap Sara Netanyahu yang dimulai pada Ahad ini akan menjadi bab terakhir dalam sebuah cerita di Israel. Namun Netanyahu membantahnya karena dianggap sebagai bagian untuk mendiskreditkan keluarganya.

Sementara itu PM Netanyahu juga menghadapi dakwaan lain yakni masalah korupsi. Kasus ini menimbulkan spekulasi bahwa dia bakal dipaksa mundur dari jabatannya.

PM Israel, Benjamin Netanyahu, dan istrinya Sara, berbincang dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (kiri) dalam pemakaman Shimon Peres di Yerusalem, 30 September 2016. Keduanya terakhir bertemu pada 2010. REUTERS/Handout

Sara dituduh melakukan penggelapan dan menghilangkan kepercayaan negara pada Juni 2018. Jaksa penuntut umum menuduh Sara menggunakan uang negara untuk membayar makanan senilai US$ 100 ribu atau setara dengan Rp 1,5 miliar (kurs Rp 15.179 per dolar Amerika Serikat). "Dari 2010 hingga 2013, dia bersama keluarga dan tamu-tamunya menggelapkan uang negara untuk membayar makanan."

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus