Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Duterte Lantik Otoritas Transisi Bangsamoro, Ini Harapannya

Presiden Filipina Duterte mengatakan berharap bisa mencapai kesepakatan perdamaian degan MNLF pimpinan Nur Misuari juga.

31 Maret 2019 | 19.31 WIB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memukul gong pada pelantikan pengurus Bangsamoro Transition Authority pada Jumat, 29 Maret 2019. Presidential Photo via Mindanews
Perbesar
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memukul gong pada pelantikan pengurus Bangsamoro Transition Authority pada Jumat, 29 Maret 2019. Presidential Photo via Mindanews

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Cotabato City – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan masa depan dari Bangsamoro berada di tangan Otoritas Transisi Bangsamoro atau Bangsamoro Transition Authority.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

“Saya percaya Anda akan menggunakan kekuasaan ini dengan hati-hati, masa depan generasi bangsa Filipina terutama bangsa Moro di Mindanao tergantung padanya,” kata Duterte dalam pidato di Kompleks Budaya Shariff Kabunsuan pada Jumat, 29 Maret 2019 seperti dilansir Mindanews.

BTA adalah badan pengelola Wilayah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao. Badan ini akan bekerja hingga 30 Juni 2022. BTA bekerja dalam naungan Bangsamoro Organic Law atau Undang-Undang Organik Bangsamoro.

Duterte mengaku bahagia bisa melantik pengurus BTA dan mewujudkan sebagian keinginan Bangsamoro.

 

Baca:

 

Menurut Duterte, Wilayah Otonomi Bangsamoro dibentuk untuk menjawab isu ketidakadilan di masa lalu. Ini juga untuk membangun jalan masa depan yang lebih baik bagi warga Mindanao dan Filipina. “Ini adalah era baru bagi bangsa Moro,” kata dia.

Duterte berjanji, dalam pidato sembilan menit, atas nama Tuhan untuk bekerja sungguh-sungguh meningkatkan kesejahteraan Bangsamoro.

Presiden Filipina, Rodgrigo Duterte, bercengkerama dengan Menteri Ketua Otoritas Transisi Bangsamoro, Al Haj Murad Ebrahim, pada pelantikan pengurus pertama lembaga ini pada Jumat, 29 Maret 2019. Presidential Photo via Mindanews

Masa tugas Duterte sebagai Presiden, yang berlangsung enam tahun, akan berakhir pada 30 Juni 2022. Ini bersamaan dengan berakhirnya masa tugas BTA untuk dimulainya pemilihan pemerintahan lokal.

 

Baca:

 

BTA bakal memiliki bujet total senilai 32 miliar peso (sekitar Rp8.7 triliun), yang 1.2 miliar peso (Rp324.5 miliar) akan digunakan untuk menyelesaikan proses transisi.

Inquirer melansir Duterte juga berharap bisa mencapai kesepakatan dengan Moro National Liberation Front, yang dipimpin Nur Misuari, untuk menyelesaikan proses perdamaian.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus