Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Manila - Manajemen Philippine Airlines (PAL) memulai penyelidikan terhadap pilotnya yang memberitahu penumpang bahwa nyawanya lebih penting dibandingkan mereka. Pilot mengucapkan kalimat itu setelah jadwal penerbangan dari Bangkok ke Manila ditunda lebih dari lima jam.
Juru bicara PAL, Cielo Villaluna mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki Kapten Filemon Tacan dan akan meneliti bagaimana dia menangani permintaan penumpang yang memintanya turun dari pesawat ketika petugas di bandara mengecek kondisi pesawat itu.
Baca juga: Filipina Gagalkan Pembajakan Pesawat Arab Saudi
"PAL sedang menyelidiki dan pada saat sama mengingatkan semua kru penerbangan untuk menggunakan pengumuman resmi sepanjang waktu. Sayangnya ada yang menyimpang dari praktek biasa ketika berkomunikasi. Kami mohon maaf karena mempengaruhi sensitivitas penumpang," kata Villaluna seperti yang dilansir Inquirer pada 24 Feberuari 2016.
PAL juga mengatakan, Tacan adalah seorang pilot yang berpengalaman dan memiliki jam terbang lebih dari 30 tahun.
Pernyataan Tucan bermula ketika, penerbangan PR-731 PAL yang seharusnya berangkat dari Bangkok pada hari Minggu, 21 Februari 2016 pukul 1.50 siang, ditunda ke pukul 5 sore menyusul isu teknis yang menyebabkan pesawat dicegah meninggalkan bandara.
Baca juga: Peringatan Australia: Teroris Bersiap Serang Indonesia
Wartawan veteran, Inday Espina Varona yang juga seorang penumpang ketika itu menggambarkan situasi dalam pesawat Airbus 340 tersebut layaknya 'neraka'.
Espina mengatakan, hanya satu AC berfungsi dan kondisi itu menyebabkan ada orang tua yang terpaksa membuka baju bayi mereka, sementara penumpang lain berdiri di jalur keluar untuk mendapatkan udara segar.
Saat itu Tacan yang mencoba meredakan situasi dan mengurangi rasa takut di kalangan penumpang,mengatakan nyawanya lebih penting dibandingkan pelanggan perusahaan penerbangan itu.
Baca juga: Presiden Mesir el-Sisi Dijual di eBay
"Nyawa saya lebih penting dibandingkan Anda. Saya selalu menganggap nyawa saya lebih penting dari orang lain. Saya tidak akan berbohong dalam hal ini," katanya kepada penumpang.
Tacan juga dikutip mengatakan, dia pernah mengalami berada di kokpit selama 10 jam karena jadwal penerbangan pesawatnya ditunda.
Pernyataan tersebut kemudian ditulis oleh penumpang di salah satu laman media sosial dan langsung menjadi viral dengan berbagai tanggapan negatif.
INQUIRER|YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini