Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Remaja Palestina berusia 17 tahun, Ahed Tamimi, dibebaskan setelah Israel menahannya selama delapan bulan karena menampar dan menendang tentara Israel. Ahed dan ibunya, Nariman Tamimi, disambut dengan spanduk, sorak-sorai dan bendera Palestina ketika mereka memasuki desa asal mereka, Nabi Saleh, di Tepi Barat.
Dilaporkan Associated Press, 29 Juli 2018, Ahed Tamimi ditangkap pada Desember tahun lalu setelah menampar dua tentara Israel di luar rumah keluarganya. Ibunya memfilmkan insiden itu dan mengunggahnya di Facebook dan membuat insiden seketika viral. Ahed Tamimi pun menjadi simbol perlawanan terhadap pendudukan Israel atas orang-orang Palestina.
Baca: Pertama Dalam Sejarah, Palestina Pimpin G77 di PBB
Ahed Tamimi memukul dua tentara bersenjata Israel setelah mengetahui bahwa pasukan Israel menembak sepupunya yang berusia 15 tahun. Tentara zionis menembak kepala sepupunyanya dari jarak dekat dengan peluru karet selama aksi protes.
Ahed Tamimi merupakan seorang aktivis remaja Palestina yang berumur 16 tahun, yang terkenal setelah video dirinya menampar dan juga menendang tentara Israel tersebar di media sosial. palsodarity.org
Israel menangkap Tamimi dan menganggapnya sebagai tindak pidana, mendakwa dia atas tuduhan penyerangan dan hasutan. Akhirnya dia dijatuhi 8 bulan penjara.
Penduduk Desa Nabi Saleh menyambut Tamimi di kediamannya pada Minggu 29 Juli dengan bendera Palestina yang dipasang di atap rumahnya.
"Perlawanan berlanjut sampai pendudukan dihapus. Semua tahanan perempuan sangat teguh. Saya salut kepada semua orang yang mendukung saya dan kasus saya," kata Tamimi usai dibebaskan.
Dari rumahnya, Ahed Tamimi langsung mengunjungi makam almarhum pemimpin Palestina, Yasser Arafat.
Ahed Tamimi is free from prison. Here she is waving and smiling at me pic.twitter.com/1sU8NBBQJd
— Dena Takruri (@Dena) July 29, 2018
Ayahnya, Bassem Tamimi, mengatakan dia berharap Tamimi memimpin perjuangan melawan pendudukan Israel tetapi dia juga mempertimbangkan pilihan perguruan tinggi.
Sejak 2009, penduduk Nabi Salah telah melancarkan protes anti-pendudukan Israel yang sering berakhir dengan bentrokan lempar batu. Ahed Tamimi sering ikut dalam demonstrasi itu sejak usia muda.
Baca: Israel Hancurkan Saluran Pipa Air di Desa Palestina
Ahed Tamimi berusia 16 tahun ketika dia ditangkap, seperti dilansir Times of Israel. Dia berulang tahun ke-17 ketika ia berada di penjara Israel. Kasusnya menjadi sorotan dunia karena penahanan anak di bawah umur oleh Israel, yang banyak memancing kritik kelompok-kelompok hak asasi internasional. Dilaporkan sekitar 300 anak-anak Palestina di bawah umur saat ini ditahan Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini