Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Ekuador - Bala bantuan untuk korban gempa bumi di Ekuador terus meningkat di tengah kekhawatiran atas kondisi yang dihadapi para korban. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal, membuat mereka rentan terpapar air minum kotor yang mengandung penyakit.
The World Food Programme atau Program Pangan Dunia dan Oxfam masih terus mengirim bantuan. Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sedang mempersiapkan airlift besar.
Pada Sabtu lalu, sebuah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Ekuador. Kejadian tersebut menewaskan sedikitnya 443 orang, lebih dari 4.000 orang mengalami luka-luka, dan 231 orang dinyatakan hilang. Presiden Rafael Correa mengatakan biaya pemulihan kota diperkirakan mencapai triliunan dolar.
Tim penyelamat baru-baru ini menemukan enam korban tertimbun puing di sebuah hotel di Kota Manta. Orang-orang itu berhasil dievakuasi. Meskipun begitu, tim berharap agar lebih banyak lagi orang yang ditemukan reruntuhan tersebut.
Para pengungsi sendiri mengatakan mulai mencium bau busuk di wilayah paling parah terkena gempa. "Tim penyelamat akan berupaya fokus lebih dari sekadar mencari korban tewas," kata Menteri Dalam Negeri Ekuador Jose Serrano, Selasa, 19 April 2016.
Gempa telah merusak jaringan komunikasi, transportasi, dan sanitasi. Hal tersebut dianggap yang menghambat datangnya upaya bantuan. Berikut organisasi internasional yang memberi bantuan:
- WFP mengirim makanan untuk 8.000 orang.
- Lembaga pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan akan mengirim kelambu dalam waktu 48 jam.
- Oxfam mengatakan pengiriman air minum yang layak akan dikirim pada hari Rabu.
- Save the Children mengatakan sudah meninjau dan berusaha meyakinkan anak-anak bisa melanjutkan pendidikan yang baik.
Warga negara asing dari Irlandia Utara, Kanada, dan Amerika Serikat telah dikonfirmasi keberadaannya. Korban yang tewas dan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah. "Saya takut jumlah korban masih akan naik karena belum semua puing disingkirkan," kata Correa saat berpidato di televisi.
Biaya rekonstruksi cenderung besar karena, pada saat bersamaan, negara penghasil minyak itu sudah pulih dari kemerosotan harga minyak mentah global. Sementara itu, pemakaman untuk korban telah diselenggarakan di Portoviejo dan Pedernales, dua kota yang terkena dampak terburuk.
Survei Geologi Amerika mengatakan gempa terjadi pada kedalaman yang cukup dangkal, 19,2 kilometer (11,9 mil). Terletak sekitar 27 kilometer dari Muisne di daerah yang jarang penduduknya. Para ilmuwan gempa bumi Ekuador mengatakan gempa ini tidak ada hubungannya dengan gempa di selatan Jepang yang juga terjadi pada Sabtu lalu.
BBC | LARISSA HUDA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini