Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kematian menghampirinya dari belakang. Kalimat penutup belum sempat diucapkannya ketika wajah duta besar yang tengah menyampaikan pengantar pameran foto "Rusia di Mata Orang Turki" itu tiba-tiba kecut. Ia seperti menahan sakit yang amat-sangat, sebelum tubuhnya terkapar dengan tangan terentang. Peluru pertama mungkin menembus salah satu paru-paru Duta Besar Andrey Karlov, kendati sesudah itu masih ada delapan peluru ditembakkan ke badannya yang lebar, sekadar memastikan kematiannya, Senin malam pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo