Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KONFERENSI Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 11 November lalu, menghasilkan pernyataan bersama para kepala negara yang akan menjadi pekerjaan rumah Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun depan. Di antara pernyataan itu adalah penegasan atas tantangan organisasi itu ke depan, sentralitas ASEAN, dan Agenda Konektivitas 2025. Namun yang membetot banyak perhatian adalah krisis Myanmar. “Kami berharap tidak hanya terfokus pada persoalan Myanmar,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto R. Suryodipuro saat ditemui di kantornya pada Kamis, 1 Desember lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo