Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mimpi Inggris meluncurkan satelit ke luar angkasa, berantakan. Roket yang ditembakan Virgin Orbit mengalami anomali sehingga gagal mencapai orbit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Misi "peluncuran horizontal" dilepas dari kota pesisir Newquay di barat daya Inggris, dengan roket LauncherOne Virgin dibawa di bawah sayap Boeing 747 yang dimodifikasi menjadi "Cosmic Girl", dan kemudian diluncurkan di atas Samudra Atlantik.
"Tampaknya ada anomali yang mencegah roket kami mencapai orbit," kata perusahaan itu. "Kami sedang mengevaluasi informasinya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegagalan tersebut memberikan pukulan lebih lanjut bagi ambisi ruang angkasa Eropa setelah misi roket Vega-C buatan Italia gagal ketika lepas landas dari Guyana Prancis pada akhir Desember. Roket-roket tersebut telah di-grounded.
Eropa telah mengalami serangkaian kemunduran dalam satu tahun terakhir, dengan peluncur Ariane 6 tertunda, akses ke roket Soyuz Rusia diblokir oleh perang Ukraina, Vega dilarang terbang dan sekarang peluncuran untuk industri roket kecil yang sedang berkembang, juga gagal.
Virgin Orbit awalnya mengatakan di Twitter bahwa LauncherOne telah mencapai orbit bumi, sebuah tweet yang kemudian dihapus.
"Dalam beberapa hari mendatang akan ada penyelidikan oleh pemerintah dan berbagai badan, termasuk Virgin Orbit," kata Matt Archer, Direktur Ruang Angkasa Komersial di Badan Antariksa Inggris.
Virgin Orbit, sebagian sahamnya dimiliki oleh miliarder Inggris Richard Branson, merencanakan untuk meluncurkan sembilan satelit kecil ke orbit Bumi yang lebih rendah dalam misi pertamanya di luar pangkalan Amerika Serikat.
Misi tersebut telah digembar-gemborkan sebagai yang bersejarah, pertama bagi Cornwall, Inggris dan Eropa. Ribuan orang menonton dari samping landasan, bersorak saat "Cosmic Girl" lepas landas dan saat mereka diberi tahu bahwa roket telah dilepaskan.
Kerumunan dengan cepat dan diam-diam bubar setelah pengumuman kegagalan.
Kegagalan misi akan menjadi yang kedua dalam sejarah Virgin Orbit sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2020. Perusahaan memiliki empat misi yang berhasil.
Archer, di Badan Antariksa Inggris, mengatakan pembakaran tahap pertama telah membawa roket ke luar angkasa tetapi tahap kedua memiliki "anomali teknis dan tidak mencapai orbit yang diharapkan".
Tampilan grafik pada video resmi menunjukkan misi pada mesin kedua terputus, tiga langkah lebih pendek dari penyebaran muatan sekitar dua jam setelah lepas landas.
Perang di Ukraina telah menyoroti pentingnya tujuan militer taktis dari satelit yang lebih kecil, seperti yang diluncurkan dari Newquay, yang dapat masuk ke orbit rendah dalam waktu lebih singkat daripada ukuran besar.
Belum jelas bagaimana kegagalan, yang harus diselidiki, akan mempengaruhi waktu atau lokasi misi di masa depan. Kepala Eksekutif Virgin Orbit Dan Hart mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa perusahaan berharap untuk kembali ke Newquay sebelum akhir 2023.
Inggris mengatakan Virgin adalah produsen satelit non-AS terkemuka, dengan 47.000 orang dipekerjakan di industri luar angkasanya, dan menyerukan pengembangan beberapa situs peluncuran mikro potensial termasuk dua landasan peluncuran vertikal di Skotlandia.
Badan Antariksa Inggris menggambarkan misi Virgin Orbit ini sebagai momen kebanggaan nasional untuk industri luar angkasa Inggris yang sedang berkembang, sementara menteri sains Inggris, George Freeman, mengatakan kepada Reuters di pelabuhan antariksa bahwa itu adalah "momen bersejarah".
REUTERS