Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Inggris Larang Sekolah Hanya Ajarkan Agama

Inggris segera melarang sekolah yang hanya mengajarkan tentang agama dalam kurikulumnya

15 Maret 2018 | 14.31 WIB

Ilustrasi orang tua antar anaknya ke sekolah. skim.gs
Perbesar
Ilustrasi orang tua antar anaknya ke sekolah. skim.gs

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Inggris segera melarang sekolah yang hanya mengajarkan tentang agama dalam kurikulumnya dan meluluskan siswanya tanpa keterampilan lainnya. Sekolah model begini dianggap tidak memenuhi standar pendidikan yang dikeluarkan Office for Standards in Education atau Ofsted. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pemerintah Inggris mengeluarkan larangan tersebut untuk menghindarkan anak-anak ydari upaya pencucian otak dengan mengarkan  ektrimisme.

Baca: Sekolah di Inggris Larang Siswa Puasa dan Berhijab

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Daily Mail pada 15 Maret 2018, semua sekolah yang beroperasi di Inggris akan diminta untuk mendaftar ke pemerintah dan segera memperluas kurikulumnya agar sesuai dengan standar-standar Ofsted. Peraturan ini berlaku untuk sekolah-sekolah dari semua agama termasuk Muslim, Yahudi dan Kristen.

Peraturan baru yang segera diterapkan itu, akan memberi wewenang penegak hukum Inggris mengadili siapapun yang menjalankan sekolah dengan hanya mempelajari keagamaan penuh waktu.

Sekolah selama ini mengajarkan  murid-muridnya hanya tentang agama dimungkinkan karena peraturan lama membolehkan.

Baca: Bahasa Arab Jadi Prioritas Inggris Pasca Brexit

Rencana melarangnya muncul setelah sebuah tinjauan yang ditugaskan oleh pemerintah kepada Dame Louise Casey mengenai integrasi yang diterbitkan pada tahun 2016.

Peraturan baru itu juga dibuat setelah adanya keluhan dari sejumlah mantan murid sekolah keagamaan dalam beberapa tahun terakhir. Mereka mengatakan bahwa lulus tanpa mempelajari mata pelajaran akademis yang penting telah menyulitkan mereka mencari pekerjaan, selain itu lebih rentan untuk direkrut oleh ekstremis.

 

Peraturan tersebut juga mengusulkan agar tokoh masyarakat dan agama seperti imam, mengikuti pelatihan kepemimpinan yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Inggris. Selain mengajari tentang kehidupan di Inggris modern, termasuk hukum dan norma kepada para imigran sebelum mereka tiba di Inggris.

Baca: Dikritik, Tiga Sekolah Islam di Inggris Wajibkan Siswi Pakai Burka

Sekretaris komunitas di Inggri, Sajid Javid mengungkapkan tentang sekolah mengajarkan berbagai keterampilan yang berguna seperti kemampuan berbahasa Inggris bagi para pendatang seperti dirinya, imigran dari Pakistan.

Di masa kecil, Jahid mendapat pelajaran bahasa Inggris dari sekolahnya, sehingga keterampilannya itu berguna membantu keluarganya di anaranya ibunya. "Saat saya kecil, saya terkadang rindu sekolah sehingga saya dapat pergi ke dokter dengan ibu saya. Bukan karena saya sakit. Itu karena lebih dari dua dekade setelah tiba dari Pakistan dia (ibu kandung Javid) masih sulit berbahasa Inggris dan membutuhkan saya, berusia 6 tahun saat itu, untuk menterjemahkan omongannya," kata Javid,

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus