Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ini 5 Poin Kebijakan Keamanan Nasional Besutan Trump

Trump menyoroti peran Cina dan Rusia sebagai kekuatan rival yang melemahkan kepentingan AS secara global.

19 Desember 2017 | 12.41 WIB

Presiden Donald Trump menyampaikan keputusannya di Ruang Penerimaan Diplomatik Gedung Putih, Washington, AS, 6 Desember 2017. AP Photo
Perbesar
Presiden Donald Trump menyampaikan keputusannya di Ruang Penerimaan Diplomatik Gedung Putih, Washington, AS, 6 Desember 2017. AP Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Washington DC -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan strategi keamanan nasional, yang menjabarkan prioritas dan strategi negara itu dalam membuat berbagai kebijakan luar negeri untuk empat tahun ke depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo


"Dia menjelaskan rencana keamanan nasional itu dalam gaya pidato ala kampanye sambil mengkritik kebijakan Presiden AS terdahulu," begitu dilansir CNN, 18 Desember 2017. Trump menyebut Cina dan Rusia sebagai kekuatan rival sambil menambahkan Rusia merupakan aktor jahat yang berupaya melemahkan kepentingan AS secara global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca: CIA Gagalkan Teror ISIS, Putin Telepon Trump: Terima kasih

 

Berikut ini lima hal mengenai rencana besutan Trump ini:

 

Baca: Presiden Trump Larang 7 Kata Ini di Dokumen Kesehatan

 

1. Keamanan Ekonomi menjadi Keamanan Nasional
Trump berfokus utama pada hubungan ekonomi AS dengan negara-negara lain dengan argumentasi keamanan ekonomi AS adalah fundamendal bagi keamanan nasional. Semboyan kampanye "America First" menjadi panduan bagi kebijakan luar negeri AS. Trump menyoroti ketimpangan perdagangan dengan negara lain dan memperingatkan agresi ekonomi dari negara seperti Cina sebagai perhatian kunci keamanan nasional. "AS tidak akan lagi mengabaikan berbagai pelanggaran, kecurangan dan agresi ekonomi," kata dokumen itu.

2. Cina dan Rusia Disebut sebagai "Kekuatan Rival"
Trump menyebut Cina dan Rusia sebagai kekuatan yang menantang Amerika, termasuk pengaruh, dan kepentingannya. Kedua negara ini disebut berupaya mengikis keamanan Amerika dan kesejahteraannya. Trump menyoroti praktek pencurian kekayaan intelektual AS oleh Cina. Trump juga menyebut perilaku Rusia sebagai kekuatan yang mendestabilisasi kepentingan AS di seluruh dunia, termasuk pelanggaran terhadap kedaulatan Ukraina dan Georgia. "Hari ini, aktor seperti Rusia menggunakan berbagai alat informasi dan komunikasi untuk melemahkan kekuatan demokrasi," begitu bunyi dokumen itu. Rusia menyebut operasi siber Rusia termasuk lewat sosial media berupaya mempengaruhi opini publik secara global.

3. Ancaman Utama: Rezim Jahat dan Terorisme
Trump mencantumkan dua rezim jahat sebagai ancaman utama yaitu Korea Utara dan Iran. Perkembangan senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara menjadi ancaman keamanan paling mendesak. Sedangkan dukungan Iran terhadap teroris grup dan upaya negara itu untuk memperluas pengaruhnya di Timur Tengah sebagai perhatian kunci. Trump juga menyasar kelompok teroris ISIS dan gerakan radikalisasi sebagai ancaman. Dokumen keamanan nasional ini menekankan pentingnya keamanan siber (cybersecurity) dan penegakan hukum imigrasi, termasuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko.

4. Ancaman Perubahan Iklim Dihapus
Trump menghapus faktor Perubahan Iklim sebagai ancaman nasional. Ini berbeda dengan kebijakan pemerintahan Presiden Barack Obama dan kepemimpinan di Pentagon. Dokumen itu hanya menyebut perlunya pengendalian berbasis lingkungan pada seksi yang membahas soal dominasi energi. Ini akan dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan energi nasional seperti minyak bumi, batu bara, dan gas. Trump menghilangkan pentingnya Perubahan Iklim terkait kebijakannya pada awal tahun untuk keluar dari Kesepakatan Perubahan Iklim Paris meskipun mendapat kecaman dunia internasional.

5. Strategi Tertulis
CNN melansir strategi keamanan nasional besutan Trump ini kemungkinan tidak bakal terwujud sepenuhnya dalam implementasi kebijakan Presiden. Trump banyak mengacu kepada Rusia soal intervensi di berbagai negara dan upaya untuk melemahkan kepentingan AS. Namun, Trump tidak menyebut soal tudingan Rusia terlibat dalam intervensi pemilihan Presiden AS 2016. Dia mengkritik kesalahan-kesalahan masa lalu. "Mereka mengabaikan ancaman nuklir Korea Utara, membuat kesepakatan lemah soal Iran, dan membiarkan kelompok teroris seperti ISIS untuk mengontrol wilayah luas di Timur Tengah," kata Trump.


CNN | REUTERS | HILL

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus