Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Rusia Marina Ovsyannikova, yang menjalani tahanan rumah karena mengkritik invasi ke Ukraina, membenarkan bahwa dia telah kabur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya menganggap diri saya sepenuhnya tidak bersalah, dan karena negara kami menolak untuk mematuhi hukumnya sendiri, saya menolak untuk mematuhi tindakan pengekangan yang dikenakan pada saya pada 30 September 2022 dan melepaskan diri dari itu," kata Marina Ovsyannikova di Telegram, Rabu, 5 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ovsyannikova, 44 tahun, diberikan tahanan rumah selama dua bulan pada Agustus. Dia menghadapi hukuman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah menyebarkan berita palsu tentang angkatan bersenjata Rusia.
Kasus ini berkaitan dengan protes pada Juli 2022 ketika dia berdiri di tanggul sungai di seberang Kremlin dan mengangkat poster yang menyebut Presiden Vladimir Putin sebagai pembunuh dan tentaranya fasis.
Ovsyannikova sebelumnya terkenal karena keberaniannya menggelar protes invasi Rusia keUkraina saat siaran langsung stasiun televisi di tempat dia bekerja. Masa tahanan rumahnya akan berlangsung hingga 9 Oktober.
Secara kronologis, menurut pengacara Ovsyannikova, kelinnya hilang saat akan menghadiri sidang pada pukul 10:00 waktu Moskow pada Jumat, 30 September 2022, di pengadilan distrik Moskow.
Penyelidik gagal menentukan keberadaannya. Outlet berita pemerintah Russia Today melaporkan pada Sabtu, 1 Oktober 2022, Ovsyannikova melarikan diri bersama putrinya yang berusia 11 tahun, dan keberadaannya tidak diketahui.
Pada Senin, 3 Oktober 2022, nama Ovsyannikova terpampang di daftar buronan Kementerian Dalam Negeri Rusia, disertai dengan sebuah foto. Kondisi yang menyebabkan bagaimana dan ke mana dia pergi belum jelas.
Dalam pernyataan di media sosial Telegram, Ovsyannikova mengkonfirmasi pelariannya. Dia mengkritik undang-undang Rusia yang digunakan untuk menuntutnya tidak berlaku karena ia berkata jujur.
Rusia mengeluarkan undang-undang baru yang melarang mendiskreditkan atau mendistribusikan "informasi palsu yang disengaja" mengenai angkatan bersenjata pada 4 Maret 2022, delapan hari setelah menginvasi Ukraina.
Ovsyannikova, yang lahir di Ukraina, dikenal dunia pada Maret lalu ketika berunjuk rasa di depan kamera studio selama siaran berita malam di saluran utama Channel One. Jurnalis Rusia itu mengangkat poster bertuliskan "Hentikan perang" dan "Mereka (Media Rusia) berbohong kepada Anda."
REUTERS