Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ini dia sihanouk ...

Pengeran sihanouk menginginkan negaranya tetap netral. sihanouk menuduh vietnam sebagai biang kekacauan, ia digulingkan oleh orang yang dipercayainya. (ln)

5 Januari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM usia 57 tahun, Pangeran Norodom Sihanouk bekas Kepala Negara Kambodia yang digulingkan Jenderal Lon Nol pada tahun 1970, tampak masih kelihatan sehat dan segar. Walaupun rambutnya yang dipotong pendek itu sudah hampir memutih semua, dia belum kelihatan terlalu tua. Padahal selama 4 tahun terakhir ini Sihanouk hidup dalam pengasingan yang sebagian dialaminya dalam tahanan rumah semasa rezim Pol Pot berkuasa di Phnom Penh. Dia masih seperti dulu -- gaya bicaranya masih tetap dengan hentakan. Bahkan terhadap pihak yang dianggapnya tak membantu usaha penyelesaian konflik Kambodia, dia tak segan-segan untuk menyerang dengan kata-kata keras. Tapi kemarahan Sihanouk -- seperti terasa dalam berbagai wawancaranya dengan wartawan -- mungkin karena kecintaannya terhadap bangsa Kambodia yang sekarang mengalami proses kepunahan. Mao Tse Tung pernah menyebut Sihanouk sebagai patriot Kambodia. Karena sikapnya yang menghendaki Kambodia tetap sebagai negara netral dalam menghadapi sisa-sisa perang dingin antara kubu negara kapitalis dan negara komunis. Dalam bukunya White House Years, Henry Kissinger, bekas Menlu AS, mencatat bahwa ketika terjadi pemboman besar-besaran pada bulan November 1969 oleh tentara AS terhadap wilayah Dak Dam, Sihanouk menuduh Vietnam Utara sebagai biang penyebab kejadian itu. Toh dia juga mengirimkan pernyataan protes kepada pemerintah AS. Dalam suatu pidato beberapa hari setelah kejadian itu Sihanouk, mengatakan "Siapa yang menjadi penyebab insiden Dak Dam? Itu adalah Vietkong yang menembaki orang Amerika dari wilayah kita, dan yang kemudian lari ketika Amerika membomi wilayah kita, dan tinggallah penduduk Kambodia yang menjadi korban." Memang dalam lika-liku perjalanan perjuangan politiknya, Sihanouk kadang-kadang terasa tanpa arah. Ketika AS menolak untuk menghadiri Konperensi Jenewa mengenai netralitas Kambodia pada tahun 1963, misalnya, Sihanouk mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Washington, serta akan menandatangani pakta militer dengan Beijing dan Hanoi. Tapi ketika timbul sengketa perbatasan dengan Vietnam Utara pada tahun 1964, dia mencela Hanoi dan mengancam akan berunding dengan rezim Vietnam Selatan. Tahun 1965, Sihanouk memutuskan hubungan diplomatik dengan AS dan sejak itu dia makin dekat dengan Cina. Namun pada tahun 1967 dia berjanji akan memutuskan hubungan dengan Cina bila negara itu tidak berusaha menghentikan 'ekspor revolusi' ke Kambodia. Tahun 1969, Sihanouk menuduh Muangthai membantu gerakan Khmer Serei (Khmer Merdeka) untuk mendirikan pemerintahan tandingan. Tapi pada tahun itu juga --Sihanouk kemudian membuka kembali hubungan diplomatik dengan AS. Dan dia memperingatkan Hanoi dan Front Pembebasan Vietnam Selatan bahwa dia akan memutuskan hubungan bila kaum komunis tidak menghentikan pelanggaran terhadap perbatasan Kambodia. Tindakannya ini terasa aneh. Tapi dalam sebuah tulisannya pada tahun 1965 dia menyebut keanehan itu sebagai suatu 'tuntutan logis': "Bahwa kemerdekaan dan netralitas kita harus selalu dijaga dengan mempermainkan pengaruh luar yang saling bersaing." Sikap serupa ini rupanya terus berlanjut Ketika Sihanouk mengasingkan diri di Beijing -- setelah digulingkan Lon Nol -- dengan tenang dia bersekutu dengan gerilya komunis Khmer Merah Pada masa pemerintahannya kelompok ini justru merupakan musuh yang terus diubernya. Bahkan pernah ada seorang menteri dalam kabinetnya bernama Khieu Samphan, tokoh Khmer Merah, yang baru saja menggantikan Pol Pot sebagai perdana menteri. Memang tragedi bangsa Kambodia ini tak bisa dilepaskan dari kacaunya kepemimpinan bangsa itu. Pangeran Norodom Sihanouk din batkan sebagai Raja Kambodia atas perintah Prancis pada tahun 1941, ketika dia masih berusia 19 tahun. Namun demi kepentingan ayahnya, dia turun tahta pada tahun 1955, dua tahun setelah kemerdekaan Kambodia dari Prancis. Sejak itu dia secara langsung terjun ke gelanggang politik dan menjabat perdana menteri. Tahun 1960, Sihanouk merangkap menjadi Kepala Negara Kambodia. Sihanouk pernah menggubah lagu dan menyutradarai film Le Petit Prince. Dia memang pemimpin yang unik. Adalah kebiasaannya setiap dua tahun sekali memeriksakan kesehatan bersama istrinya, Monique, di Klinik Grasse, Riviera, Prancis. Dia tetap pergi, walaupun ada ketegangan politik di Kambodia yang mengancam kedudukannya. Beberapa hari sebelum dia digulingkan suatu demonstrasi anti-Vietnam dan Vietkong mulai berkecamuk di Phnom Penh. Kenyataan ini rupanya tak membuat Sihanouk tergoda untuk pulang. Jean Sainteny pernah makan siang dengan Sihanouk di Paris pada hari-hari berkecamuknya demonstrasi di Phnom Penh. Orang itu bercerita kepada Kissinger bahwa Sihanouk sebenarnya akan pulang ke Phnom Penh. Tapi dia merubah pikirannya karena permintaan istrinya yang bermaksud mengunjungi anak mereka di Praha dan Beijing. Bahkan ketika dia di Moskow -- setelah dari Paris -- Presiden Podgorny sempat menasihatinya agar segera kembali ke Phnom Penh. Akhirnya, 18 Maret 1970, Sihanouk digulingkan Lon Nol. Pada hari itu dia meninggalkan Moskow menuju Beijing. "Lon Nol adalah satu-satunya orang yang saya percaya karena pengabdiannya kepada kerajaan dan bangsa," kata Sihanouk. Tapi dalam bukunya My War With the CIA Sihanouk menulis bahwa dia digulingkan Lon Nol dengan bantuan ClA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus