Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Inilah 5 Aksi Peretasan Terbesar di Dunia

Berikut adalah sederet aksi peretasan terbesar di dunia yang dilakukan hacker.

12 September 2022 | 10.06 WIB

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)
Perbesar
Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Peretasan merupakan jenis kejahatan dunia maya yang melibatkan manipulasi korban dalam skala besar. Mengutip avg.com, pelaku peretas menyerang sistem menggunakan trik rekayasa sosial melalui internet untuk menjangkau sejumlah besar korban dan membodohi mereka agar jatuh dalam serangan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Aksi peretasan pun kerap terjadi di dunia. Sederet nama hacker terkenal telah merajai dunia teknologi. Bahkan dengan adanya mereka ini memunculkan peraturan dan kerangka kerja dalam mengubah dan mengembangkan dunia keamanan siber dan peretasan. Berikut sederet aksi peretesan terbesar di dunia:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Peretasan Citibank (1995)

Pada awal kemunculan internet, programmer komputer Rusia Vladimir Levin berhasil mencuri 10 juta dolar AS, namun tidak secara online. Levin meretas sistem telepon Citibank dan mencuri kredensial akun, yaitu kata sandi dan nomor rekening dari pelanggan saat mereka mengatakannya dengan keras kepada perwakilan layanan.

Levin kemudian menggunakan kredensial tersebut untuk mentransfer jutaan dolar secara elektronik ke berbagai akun di seluruh dunia. Dia akhirnya ditangkap, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, dan semua kecuali 400.000 dolar AS dipulihkan. Ini menjadi salah satu aksi pencurian elektronik publik dan profil tinggi pertama dari lembaga keuangan.

2. Virus Melissa (1999)

Virus Melissa diciptakan oleh David L. Smith pada 1999. Virus sederhana ini menyamar sebagai lampiran Microsoft Word ke email. Namun, setelah diklik, virus mereplikasi dirinya sendiri dan mengirimkan salinan ke 50 nama pertama dalam daftar kontak korban. Diperkirakan 20 persen dari komputer dunia pada saat itu terinfeksi.

Tak ada informasi sensitif yang dicuri, tapi banyak bisnis terganggu selama beberapa hari sementara personel TI mencoba menghapus virus tersebut dari sistem mereka.

Smith akhirnya ditangkap dan didakwa menyebabkan kerusakan 80 juta dolar AS serta dan menjalani hukuman 20 bulan. Dalam sejarah peretasan, infeksi virus ini merupakan terbesar pada masanya, bahkan perusahaan yang tak terpengaruh memutuskan koneksi internet mereka selama berhari-hari karena ketakutan.

3. Serangan Mafiaboy (2000)

Mengutip IndusFace, serangan DDoS upaya yang disengaja untuk membanjiri situs web atau server dengan lalu lintas, sehingga tak memungkinkan bagi orang lain untuk mengaksesnya. Ini telah menjadi pilihan populer di kalangan peretas selama bertahun-tahun.

Seorang hacker berusia 15 tahun yang dikenal sebagai MafiaBoy yang memiliki nama asli Michael Calce. Dia mengarahkan serangan DDoS yang kuat ke beberapa situs terbesar di internet pada 2000. Michael berhasil mengalahkan CNN, Yahoo, Amazon, eBay, Dell, dan eTrade sebelumnya.

4. Peretasan Militer Amerika (2001 – 2002)

Pada 2001-2002, peretas Skotlandia Gary McKinnon memperoleh akses ke 97 sistem militer AS yang berbeda di Pentagon dan NASA. Alasannya untuk menemukan bukti terkait keberadaan UFO.

McKinnon meninggalkan pesan ejekan seperti “Sistem keamanan Anda adalah omong kosong. Saya seorang diri. Saya akan terus mengganggu di level tertinggi.” Pada sistem militer yang disusupi dan otoritas militer mengklaim mereka menghabiskan lebih dari 800.000 dolar AS untuk memulihkan kerusakan.

Pengacara AS menyebutnya peretasan komputer militer ini merupakan terbesar sepanjang masa. AS juga menuduh hacker tersebut mencuri kata sandi dan menghapus file. Bahkan mereka menganggapnya sebagai teroris elektronik.

McKinnon kemudian berjuang ekstradisi ke AS untuk menghadapi tuduhan selama satu dekade dan akhirnya memenangkan pertempuran pada 2012. Beberapa bulan kemudian diumumkan bahwa dia tak akan menghadapi tuduhan serupa di Inggris.

5. Peretasan Bisnis Amerika (2005 – 2012)

Diketahui sejak 2005, berbagai merek, rantai, dan sistem termasuk 7-Eleven dan JC Penney menjadi sasaran kelompok peretas Rusia. Selama tujuh hingga delapan tahun, mereka berhasil mencuri 160 juta nomor kartu kredit dan debit serta menyusup ke 800.000 rekening bank. Diyakini bahwa mereka secara langsung atau tidak langsung bertanggung jawab atas setidaknya 300 juta dolar AS kerugian di seluruh dunia.

Beberapa informasi dijual, seperti nomor kartu kredit yang dibanderol perbuahnya seharga 10-50 dolar AS di forum pasar gelap. Sementara data lain digunakan untuk mencuri uang tunai langsung dari rekening. Mereka berhasil mendapatkan sekitar 9 juta dolar AS menggunakan kartu ATM palsu di Citibank dan PNC Bank. Peretasan Bisnis Amerika disebut skema peretasan terbesar yang pernah terdeteksi dalam sejarah AS.

KAKAK INDRA PURNAMA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus