Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta meluncurkan buku berjudul 'Abdi Bangsa' yang merupakan kumpulan memoar mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi yang wafat dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Peluncuran buku 'Abdi Bangsa' bertepatan dengan peringatan 40 hari wafatnya Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian beserta rombongan dalam mengemban tugas negara. Nama mereka akan menjadi abadi dan harum di antara manusia," kata Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi pada acara peluncuran buku 'Abdi Bangsa' di Jakarta, Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dubes mengatakan bahwa mendiang presiden Raisi memiliki perhatian terhadap Republik Indonesia. "Saya masih ingat ketika saya diusulkan dan dipilih menjadi duta besar. Saat itu saya mendapat arahan dari presiden dan juga menlu," katanya.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, lanjut dubes, juga memberikan perhatian khusus terhadap hubungan Iran dan Indonesia melalui nasihat dan arahan tentang menjalin hubungan yang harmonis, mengembangkan berbagai macam kerja sama dan bagaimana memperluas hubungan kedua negara di segala bidang.
Selain itu, menurut Dubes, mendiang Raisi juga memiliki perhatian yang sangat besar terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan orang-orang yang tertindas di muka bumi, terutama di Palestina.
"Mendiang presiden selalu memanfaatkan kesempatan untuk menyuarakan pembelaan terhadap bangsa Palestina dan penentangan terhadap rezim Zionis. Hal serupa juga dilakukan Menlu di berbagai kesempatan dan perjalanan," katanya.
Sementara itu, Konselor Kebudayaan Republik Islam Iran di Indonesia Mohammad Reza Ebrahimi yang juga hadir dalam acara peluncuran tersebut mengatakan bahwa buku 'Abdi Bangsa' memiliki intisari yakni pesan cinta kepada bangsa dan negara lain untuk tetap mempertahankan nilai-nilai persaudaraan, dunia tanpa kekerasan.
Buku bersampul putih yang terdiri atas 196 halaman itu dicetak dalam berbagai versi bahasa seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Turki serta Bahasa Arab.
Sebelumnya pada 22 Mei Kedubes Iran mengelar acara doa bersama untuk mendoakan Presiden Ibrahim Raisi dan Menlu Hossein Amirabdollahian di kediaman resmi Dubes Boroujerdi setelah acara penandatanganan Buku Belasungkawa yang juga dihadiri Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.
ANTARA