Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Israel Dituding Gunakan Wilayah Udara Irak untuk Serang Iran

Militer Iran menuding jet tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan AS untuk meluncurkan rudal ke sejumlah situs militernya

27 Oktober 2024 | 10.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Militer Iran menuding jet tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan Amerika Serikat (AS) untuk meluncurkan rudal jarak jauh ke sejumlah situs militer Iran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pernyataan lanjutan yang lebih rinci, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran menyebutkan bahwa beberapa rudal jarak jauh dengan hulu ledak ringan ditembakkan dari sekitar 100 kilometer di luar perbatasan Iran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rudal-rudal ini ditujukan pada sistem radar di provinsi perbatasan Ilam dan Khuzestan, serta di sekitar ibu kota Iran, Teheran.

Serangan dimulai sekitar Sabtu pukul 2.30 pagi waktu setempat, dengan sistem pertahanan udara Iran berhasil mencegat banyak rudal di dekat Teheran yang menghasilkan suara keras.

Militer Iran mengatakan bahwa, meskipun sebagian besar rudal berhasil dicegat, beberapa di antaranya tetap menyebabkan "kerusakan terbatas."

Jumlah korban meninggal akibat serangan ini naik dari dua menjadi empat orang, semuanya adalah tentara, demikian pernyataan tersebut.

Angkatan bersenjata menyebutkan bahwa rudal yang digunakan dalam serangan tersebut membawa hulu ledak ringan “sekitar seperlima ukuran hulu ledak rudal balistik Iran.”

“Berkat respons cepat pertahanan udara nasional kami, hanya kerusakan terbatas yang terjadi, dengan beberapa sistem radar yang terkena dampak,” demikian bunyi pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa beberapa sistem telah segera diperbaiki sementara yang lain masih dalam proses perbaikan.

Pernyataan tersebut mengecam serangan Israel sebagai tindakan "ilegal dan tidak berdasar," serta menekankan bahwa "sejumlah besar rudal telah dilacak dan dicegat," sehingga mencegah proyektil tersebut memasuki wilayah udara Iran yang lebih dalam.

Angkatan bersenjata Iran menegaskan "hak untuk mengambil tindakan yang sah dan tepat pada waktu yang tepat," sembari menekankan perlunya "gencatan senjata yang langgeng di Gaza dan Lebanon."

Mereka menuduh AS berperan "sentral" dalam mendukung "tindakan kriminal" Israel yang mengacaukan kawasan, serta meminta AS untuk "menahan rezim ilegal ini dan menghindari keterlibatan dirinya dan sekutunya dalam kubangan yang diciptakan oleh rezim penjajah tersebut."

Dalam pernyataan sebelumnya pada Sabtu, Gedung Putih menyatakan bahwa serangan Israel ke Iran seharusnya mengakhiri baku tembak langsung antara kedua belah pihak sambil memperingatkan Teheran tentang “konsekuensi” jika merespons.

Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk serangan udara Israel, menyebutnya sebagai “pelanggaran hukum internasional” dan menegaskan “hak Iran untuk membela diri.”

Kementerian tersebut menegaskan kembali “kewajiban Iran untuk melawan agresi asing” di bawah hak pertahanan diri yang sah sebagaimana diatur dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Serangan langsung Israel terhadap situs militer Iran itu menyusul serangan rudal baru-baru ini yang dilakukan Iran terhadap Tel Aviv sebagai balasan atas kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Abbas Nilforoushan.

Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa setiap serangan Israel akan dihadapi dengan “respons yang lebih kuat.”

ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus