Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Israel kembali melancarkan serangan baru di Jalur Gaza, kali ini di Gaza tengah pada Senin, 15 Juli 2024, setelah serangan pada akhir pekan menewaskan hampir 100 orang di daerah Al-Mawasi, Khan Younis, Gaza selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Serangan tersebut dilakukan untuk semakin memberi tekanan terhadap Hamas, menyusul serangan di Al-Mawasi yang dikabarkan menargetkan petinggi kelompok tersebut.
Al-Mawasi di pinggiran barat Khan Younis telah menjadi tempat berlindung bagi ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi ke daerah tersebut, setelah Israel mendeklarasikannya sebagai zona aman. Israel mengatakan serangannya di sana pada Sabtu, 13 Juli menargetkan komandan militer Hamas Mohammed Deif.
Para pejabat Palestina mengatakan sedikitnya 90 orang tewas akibat serangan tersebut, dan ratusan lainnya luka-luka.
Warga setempat melaporkan adanya pertempuran baru pada Senin, kali ini lebih jauh ke selatan yaitu di Rafah, yang menjadi fokus utama serangan Israel sejak Mei. Pasukan Israel di bagian barat dan tengah kota meledakkan beberapa rumah, kata warga.
Para pejabat medis mengatakan mereka menemukan sepuluh jenazah warga Palestina yang tewas akibat tembakan Israel di wilayah timur kota tersebut, dan beberapa di antaranya sudah mulai membusuk.
Militer Israel juga meningkatkan serangan udara dan tank di Gaza tengah, tepatnya di kamp pengungsi bersejarah Al-Bureij dan Al-Maghazi. Pejabat kesehatan mengatakan lima warga Palestina tewas dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di kamp Maghazi.
Anak-anak juga termasuk di antara korban tewas dalam pengeboman Israel di kamp-kamp tersebut, menurut laporan Al Jazeera, dan helikopter tempur Apache menyerang daerah Az-Zahra di Gaza tengah.
Militer Israel menyatakan angkatan udara mereka menyerang puluhan target militer Palestina di Gaza, menewaskan banyak pria bersenjata. Dikatakan bahwa pasukan membunuh orang-orang bersenjata di Rafah dan Gaza tengah, beberapa di antaranya dalam pertempuran jarak dekat.
Sebuah pernyataan dari brigade Al-Quds, sayap bersenjata kelompok militan Jihad Islam Palestina (PIJ), mengatakan para pejuangnya terlibat dalam pertempuran sengit di kamp Yabna di Rafah.
Pembantaian di Al-Mawasi merupakan salah satu serangan Israel yang paling mematikan dalam operasi militer yang telah berlangsung selama sembilan bulan di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Serangan itu telah membayangi perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Seorang pejabat senior Hamas mengatakan pada Ahad bahwa kelompoknya tidak akan keluar dari perundingan meskipun Israel menyerang Al-Mawasi.
Israel mengatakan seorang komandan senior lainnya tewas dalam serangan itu, namun pihaknya belum mengonfirmasi nasib Deif. Pejabat Hamas membantah kabar bahwa Deif terbunuh.
Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 38.664 orang dan melukai 89.097 orang lainnya di Gaza sejak Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.
Kampanye militer itu dilakukan setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.
Israel telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Gaza yang diperintah oleh Hamas dan Tepi Barat yang diperintah oleh Otoritas Palestina (PA), sejak 1967. Kedua wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah kuasa Yordania.
Pilihan Editor: Direktur UNRWA Gambarkan Situasi Mengerikan di Gaza: Rumah Sakit Dipenuhi Bau Darah
REUTERS