Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ivana Trump, istri pertama mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta ibu Donald Jr, Ivanka, dan Eric, meninggal pada Kamis dalam usia 73 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ivana adalah sosok yang ikut berjasa membantu Donald Trump membangun bisnisnya, termasuk gedung yang menjadi cirinya khasnya, Trump Tower.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ivana adalah istri pertama Donald - dan dia adalah suami keduanya. Keduanya menikah pada 1977. Pernikahan mereka berjalan hingga 15 tahun sebelum berakhir dengan perceraian pada 1992. Ini terjadi setelah Donald berselingkuh dengan aktris Marla Maples .
Ivana menikah dua kali lagi setelah Donald, tetapi pasangan itu tetap berteman selama bertahun-tahun. Meski demikian, di awal perceraian mereka, keduanya sempat bermusuhan. Seorang hakim New York, saat mengabulkan permintaan Ivana untuk bercerai, menyebutkan "perlakuan kejam dan tidak manusiawi" oleh Donald Trump kepada Ivana.
Ivana kemudian muncul dalam film "First Wives Club," pada 1996. Dalam film itu, dia memberi saran kepada tiga wanita yang dicampakkan suaminya demi wanita yang lebih muda, "Jangan marah. Ambil segalanya." Ketiga wanita itu diperankan aktris Goldie Hawn, Diane Keaton dan Bette Midler
Dalam sebuah pengakuan mengejutkan, Donald mengatakan kepada pembawa acara Howard Stern bahwa Ivana memang mengambil semua harta ketika mereka bercerai.
Ivana Trump menerima US$14 juta atau sekitar Rp210,21 miliar, ditambah US$650.000 atau sekitar sekitar Rp9,76 miliar per tahun untuk menghidupi ketiga anak mereka.
Selain itu, Ivana mendapatkan sebuah rumah besar dengan 45 kamar di Connecticut, sebuah apartemen di Trump Plaza, dan hak untuk menggunakan rumah besar Mar-a-Lago di Florida selama satu bulan dalam setahun, New York Times melaporkan.
Hubungan mereka kemudian mulai menghangat kembali, terutama setelah Donald bercerai dari Marla Maples. Ivana Trump mendukung pencalonan mantan suaminya untuk menjadi presiden AS pada 2016. Ia mengatakan kepada pewawancara bahwa dia secara berkala memberikan nasihat kepada Trump.
Ivana mengatakan kepada televisi CBS pada 2017 bahwa Trump pernah menawarinya menjadi duta besar untuk Republik Ceko, tetapi dia menolaknya. Bahkan, Ivana mengaku sebagai orang yang menyarankan agar presiden dari Partai Republik itu mulai menggunakan Twitter.
"Saya berkata, 'Saya pikir Anda harus men-tweet. Ini cara baru, teknologi baru,'” katanya dalam wawancara tahun 2017 dengan “CBS Sunday Morning.”
"Dan jika Anda ingin menyampaikan kata-kata Anda dengan benar, tanpa memberi tahu New York Times, yang akan memutarbalikkan setiap kata Anda, beginilah cara Anda menyampaikan pesan," tambahnya.
Namun, Donald dikeluarkan dari platform media sosial pada 2021 “karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut” setelah pemberontakan 6 Januari di US Capitol.
Hanya satu penyesalan Ivana sebelum ia wafat. Ia belum berhasil menasihati Donald Trump untuk berdiet. "Dia terlihat sangat, sangat baik dan sangat sehat. Satu-satunya kelemahannya adalah Big Mac," ujar Ivana Trump. "Apa yang bisa saya katakan?"
SUMBER: THE NEW YORK POST