Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengisyaratkan akan segera mengirim bantuan artileri berat howitzer ke Ukraina setelah pelatihan kepada tentara mereka hampir selesai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pelatihan Panzerhaubitze 2000 akan segera selesai sehingga dapat digunakan dalam pertempuran di Ukraina," kata Lambrecht kepada wartawan saat berkunjung ke sebuah pangkalan militer di kota Rheinbach, Jerman barat, Selasa, 14 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pasukan Ukraina berlatih menggunakan howitzer Jerman dalam beberapa pekan ini. Sebelumnya, Ukraina memohon kepada Barat untuk mengirim artileri yang lebih banyak dan lebih baik karena negara itu kehabisan amunisi untuk persenjataan era Soviet yang ada.
Negara-negara Barat menjanjikan senjata berstandar NATO tetapi mengirimkannya membutuhkan waktu.
Panzerhaubitze 2000 adalah salah satu senjata artileri paling kuat dalam inventaris Bundeswehr dan dapat mencapai target pada jarak 40 km.
Jerman berjanji pada bulan Mei untuk memasok Kyiv dengan tujuh howitzer self-propelled, menambah lima sistem artileri seperti yang dijanjikan Belanda.
Tetapi Berlin sempat dituding Ukraina terlalu lamban dalam mengirimkan senjata berat sementara konflik telah berubah menjadi perang artileri.
Lambrecht tidak memberikan rincian tentang kapan howitzer akan dikirim ke Ukraina.
"Howitzer pertama akan dikirim (ke Ukraina) ketika pelatihan telah selesai dan bertanggung jawab (untuk memasok mereka)," katanya, seraya menambahkan bahwa dia tidak akan mengumumkan tanggal atau rute transportasi untuk alasan keamanan.
Ukraina membutuhkan 1.000 howitzer, 500 tank, dan 1.000 drone di antara senjata berat lainnya, kata Penasihat Presiden Mykhailo Podolyak.
Reuters