Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tripoli - Lebih dari 40 imigran Afrika diyakini tewas setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam di dekat pantai Libya. Keterangan tersebut disampaikan korban selamat kepada badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bansa (PBB) setelah tiba di Italia.
"Mereka mengatakan antara 35 hingga 40 orang tewas pada Rabu pagi, 22 Juli 2015," kata Carlotta Sami, juru bicara UNHCR untuk wilayah Eropa, Kamis, 23 Juli 2015. Seluruh korban tewas berasal dari negara-negara sub-Sahara yakni Senegal, Mali, dan Benin.
Sebuah tim dari badan amal Save the Children usai mewawancarai korban selamat mengatakan, lebih dari tujuh anak berusia sekitar 15 atau 16 dipercaya meninggal dalam insiden tersebut.
Sami mengatakan kepada kantor berita Reuters, perahu yang mereka tumpangi kemasukan air tak lama setelah meninggalkan Tripoli. "Mereka menggunakan perahu karet berkwalitas buruk," kata Sami melalui telepon dari Sicity. "Beberapa korban berhasil diselamatkan oleh kapal Angkatan Laut Jerman."
Save the Children menerangkan, kapal Jerman membawa 283 pengungsi dan imigran ke Port Augusta. Adapun dua kapal lain selanjutnya mengangkut 669 imigran ke Sicity dan wilayah selatan Italia.
Italia telah menjadi salah satu pintu masuk utama di Eropa bagi para imigran untuk mencari kehidupan lebih baik. Lebih dari 85 ribu imigran -hampir seluruhnya berasal dari Afrika dan Timur Tengah- mencapai negeri itu pada tahun ini melalui Laut Tengah.
Menurut perkiraan PBB sekitar 1.900 imigran tewas sejak januari 2015. Mereka mencoba memasuki Eropa menggunakan perahu tidak layak berlayar.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini