Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kapal Libya Tenggelam, 40 Imigran Diduga Tewas  

Menggunakan perahu tidak layak berlayar.

24 Juli 2015 | 17.09 WIB

Seorang relawan membagikan kopi kepada para imigran di Saint Ludovic perbatasan di Laut Mediterania antara Vintimille, Italia dan Menton, Perancis, 14 Juni 2015. Ledakan pengungsi yang mendarat di pantai Italia membuat negara itu kewalahan. Sejak awal tah
Perbesar
Seorang relawan membagikan kopi kepada para imigran di Saint Ludovic perbatasan di Laut Mediterania antara Vintimille, Italia dan Menton, Perancis, 14 Juni 2015. Ledakan pengungsi yang mendarat di pantai Italia membuat negara itu kewalahan. Sejak awal tah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Tripoli - Lebih dari 40 imigran Afrika diyakini tewas setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam di dekat pantai Libya. Keterangan tersebut disampaikan korban selamat kepada badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bansa (PBB) setelah tiba di Italia.

"Mereka mengatakan antara 35 hingga 40 orang tewas pada Rabu pagi, 22 Juli 2015," kata Carlotta Sami, juru bicara UNHCR untuk wilayah Eropa, Kamis, 23 Juli 2015. Seluruh korban tewas berasal dari negara-negara sub-Sahara yakni Senegal, Mali, dan Benin.

Sebuah tim dari badan amal Save the Children usai mewawancarai korban selamat mengatakan, lebih dari tujuh anak berusia sekitar 15 atau 16 dipercaya meninggal dalam insiden tersebut.

Sami mengatakan kepada kantor berita Reuters, perahu yang mereka tumpangi kemasukan air tak lama setelah meninggalkan Tripoli. "Mereka menggunakan perahu karet berkwalitas buruk," kata Sami melalui telepon dari Sicity. "Beberapa korban berhasil diselamatkan oleh kapal Angkatan Laut Jerman."

Save the Children menerangkan, kapal Jerman membawa 283 pengungsi dan imigran ke Port Augusta. Adapun dua kapal lain selanjutnya mengangkut 669 imigran ke Sicity dan wilayah selatan Italia.

Italia telah menjadi salah satu pintu masuk utama di Eropa bagi para imigran untuk mencari kehidupan lebih baik. Lebih dari 85 ribu imigran -hampir seluruhnya berasal dari Afrika dan Timur Tengah- mencapai negeri itu pada tahun ini melalui Laut Tengah.

Menurut perkiraan PBB sekitar 1.900 imigran tewas sejak januari 2015. Mereka mencoba memasuki Eropa menggunakan perahu tidak layak berlayar.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Choirul Aminuddin

Choirul Aminuddin

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus