Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kata-kata Terakhir Pilot Pesawat Jatuh di Malaysia: Adik Sayang Mama

Kecelakaan pesawat jet pribadi di Negara Bagian Selangor, Malaysia, Kamis, yang menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas masih menyisakan kesedihan

18 Agustus 2023 | 19.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan pesawat jet pribadi di Negara Bagian Selangor, Malaysia, Kamis, yang menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas masih menyisakan kesedihan bagi keluarga korban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ibunda pilot Kapten Shahrul Kamal Roslan (41) terus mengucurkan air mata saat mengisahkan saat-saat terakhir sebelum ditinggalkan putra terkasihnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum pesawat jatuh di Jalan Raya Guthrie, dekat Kota Elmina, Shah Alam, Selangor, Kapten Shahrul mengungkapkan kepada sang ibunda Mahanom Ismail (67), dia sangat mencintainya.

"Adik sangat mencintai mama." kata Kapten Shahrul, sebagaimana disampaikan ibunya kepada media, dilansir dari Channel NewsAsia pada Jumat 18 Agustus 2023.

Mahanom tak menyangka kata-kata tersebut akan menjadi percakapan terakhir dengan putra bungsunya yang mengemudikan pesawat nahas itu. Ia sangat berduka dan menahan air mata saat ditemui wartawan di halaman Departemen Forensik Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah (HTAR).

Mahanom mengatakan putranya menyampaikan kata-kata itu saat menghubungi dia untuk terakhir kali sebelum menjalani operasi di Rumah Sakit Militer Tuanku Mizan di Kuala Lumpur, pada 24 Juni 2023 lalu.

"Sehari sebelum operasi usus dan kantung empedu, dia menghubungi saya untuk menanyakan kabar saya. Sebelum mengakhiri telepon, dia mengatakan saya (Adik) sangat mencintai mama," katanya.

Mahanom mengungkapkan, hubungannya dengan putra bungsunya dari dua bersaudara itu memang sangat dekat.

"Almarhum Shahrul dekat dan perhatian kepada saya. Setiap kali dia pulang ke rumah, bahkan dari kejauhan, dia akan memanggil 'mama, mama, buka pintunya."  "Saya akan merindukan semuanya tentang dia, suaranya saat memanggil saya," kata Mahanom menahan air mata.

Sebelum menerbangkan pesawat jet pribadi, Sahrul pernah bekerja di Malaysia Airlines (MAS) dan Etihad Airways. Ia meninggalkan seorang istri dan empat putra berusia 3 sampai 12 tahun.

Kepala Polisi Selangor Datuk Hussein Omar Khan mengatakan, ada delapan orang di dalam pesawat nahas tersebut. Enam penumpang dan dua kru pesawat. Kronologi kecelakaan berawal saat pesawat lepas landas dari Pulau Langkawi, kawasan wisata populer di Malaysia, menuju ke Bandara Sultan Abdul Aziz Shah, di sebelah barat Ibu Kota Kuala Lumpur.

Saat tiba di dekat Kota Elmina, Selangor, pesawat jatuh pukul 14.08 waktu setempat (13.08 WIB).  Pesawat kehilangan kontak dengan menara kontrol lalu lintas udara dan menabrak sepeda motor dan mobil di jalan raya.

Detik-detik mengerikan kecelakaan itu sempat terekam kamera yang dipasang di dasbor sebuah mobil yang melaju dekat lokasi kejadian. Video menunjukkan jet jatuh di jalan raya empat jalur di Malaysia. 

Pesawat itu jatuh di tanah dan meledak, lalu berubah menjadi bola api besar. Tak lama, asap hitam terlihat mengepul dari reruntuhan. Delapan orang di dalam pesawat dan dua orang lainnya pengguna jalan raya tewas dalam kecelakaan itu.

Rekaman di lokasi kecelakaan menunjukkan puing-puing berserakan dan rumah-rumah terlihat di latar belakangnya. Seorang anggota parlemen Negara Bagian Pahang, Johari Harun, termasuk di antara penumpang pesawat yang tewas.

CHANNEL NEWSASIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus