Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Matej Divis, 23 tahun, sudah lama ingin sekali ke Indonesia. Dia pertama kali mengenal Indonesia saat masih di sekolah menengah atas. Ketika itu, sekolahnya membuka kerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia di Republik Ceko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Guru di sekolah bercerita soal Indonesia. Dari situ, saya pertama kali mengenal Indonesia," kata Divis kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Matej Divis, 23 tahun, peserta beasiswa BSBI dari Republik Ceko. TEMPO/Suci Sekarwati
Lantaran sudah mengenal Indonesia, Divis tak berpikir dua kali untuk mendaftar Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia atau BSBI. Program ini berlangsung selama tiga bulan untuk mempelajari seni dan budaya Indonesia.
Di ibu kota Praha, Divis adalah mahasiswa Universitas Musik. Dia senang sekali bermain drum. Melalui program ini, Divis sangat ingin belajar gamelan dan mencari ide-ide baru dalam bermusik.
Divis belum genap sepekan tinggal di Jakarta. Namun dia telah merasakan perbedaan budaya antara Eropa dan Indonesia.
"Saya kaget di sini menu sarapannya banyak. Ada nasi dan lauk-pauk. Di Republik Ceko, kami biasa hanya makan sedikit roti untuk sarapan, tidak sebanyak menu sarapan di Indonesia. Untuk makan siang, kami pun lebih banyak makan sayur," ujar Divis.
Hal lain yang membuatnya kaget adalah orang Indonesia sulit patuh dengan waktu. Di Republik Ceko, masyarakat terbiasa melakukan aktivitas tepat waktu. Namun Divis gembira karena orang Indonesia menurutnya baik, murah senyum, dan suka membantu.
Selain mengenal budaya Indonesia melalui program beasiswa ini, Divis pun ingin mengenal budaya para peserta dari negara lain yang berpartisipasi dalam BSBI.