Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Laporan peneliti Cina-WHO tak dapat menyimpulkan secara pasti asal-usul Covid-19.
Laporan itu belum bisa memberi gambaran jelas tentang masa sebelum kasus pertama di Wuhan.
Amerika Serikat dan 13 negara lain menuntut transparansi Cina.
LEBIH dari 320 ribu orang berbondong-bondong menuju makam-makam di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, selama perayaan ziarah kubur atau Qingming pada akhir Maret dan awal April ini. Mereka hanya bisa membawa bunga krisan karena pemerintah melarang pemakaian kertas persembahan, dupa, lilin, dan benda lain yang bisa dibakar sebagai bagian dari kampanye sembahyang bebas asap. Ini pertama kalinya penduduk diizinkan berziarah ke kuburan keluarganya sejak awal pandemi Covid-19 melanda kota itu setahun lalu, yang mengakibatkan 50.340 orang terinfeksi dengan 3.869 di antaranya meninggal.
Setelah dikarantina total selama sebulan pada Maret 2020 dan berbagai penanganan wabah, kehidupan kota itu kini kembali normal. Orang-orang bekerja lagi seperti biasa, berbelanja, atau jalan-jalan. Tak ada kewajiban memakai masker lagi. Semua tampak telah pulih, kecuali Pasar Makanan Laut Huanan, yang dikenal sebagai "pasar basah", tempat orang berjualan hewan liar dan makanan laut hidup. Hanya lantai atas tempat gerai pakaian yang buka. Adapun "pasar basah" yang berada di lantai terbawah tetap ditutup dan dijaga polisi.
Kota dan pasar itu kini menjadi sorotan dunia ketika tim peneliti Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Cina merilis laporan gabungan tentang asal-usul virus corona penyebab penyakit Covid-19 pada Selasa, 30 Maret lalu. Tim ini terdiri atas 17 ahli dari Cina dan 17 pakar dari berbagai negara, WHO, Jaringan Peringatan Wabah dan Respons Global (GOARN), dan Badan Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE). Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) turut serta sebagai pemantau.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo