Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Washington – Delegasi Korea Utara tiba di Washington, Amerika Serikat, pada Kamis, 17 Januari 2019 untuk menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan kemungkinan dilanjutkan pertemuan dengan Presiden Donald Trump.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca:
Pertemuan kedua negara digelar untuk mempersiapkan pertemuan puncak kedua antara Trump dan Kim, yang membahas kelanjutan denuklirisasi Semenanjung Korea.
“Kedatangan delegasi Korea Utara ini terjadi bersamaan dengan pengumuman kajian terbaru AS mengenai strategi pertahanan rudal, yang menyebut Korea Utara sebagai ancaman luar biasa terus menerus,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 17 Januari 2019.
Korea Utara kembali masuk dalam radar AS sebagai ancaman luar biasa setelah tujuh bulan lalu Trump mengatakan seusai bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa ancaman di negara itu telah lenyap.
Baca:
Korea Utara mengirim Kim Yong Chol, yang merupakan juru runding dalam pembicaraan denuklirisasi dengan AS. Dia bakal bertemu dengan Pompeo dan berlanjut bertemu Trump di Gedung Putih pada Jumat, 18 Januari 2019.
Kim Yong Chol pernah bertemu Trump di Gedung Putih pada Juni 2018 untuk mengirimkan surat pribadi Kim Jong Un.Trump memamerkan surat dari Kim, yang berukuran relatif besar itu kepada media.
Warga Korea Utara membaca koran lokal yang melaporkan pertemuan pemimpin negaranya, Kim Jong Un, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di stasiun kereta bawah tanah Puhung, Pyongyang, Korea Utara, 13 Juni 2018. Pertemuan ini juga membahas bahwa Amerika akan menghentikan operasi latihan militer bersama Korea Selatan di Semenanjung Korea. AP
Pertemuan kedua negara ini bisa menghasilkan pengumuman mengenai rencana pertemuan puncak kedua antara Trump dan Kim Jng Un untuk membahas isu yang terkatung-katung selama beberapa bulan ini.
Baca:
Kantor berita Yonhap asal Korea Selatan melansir Kim Yong Chol tiba di Washington menggunakan penerbangan komersial dari Beijing. Bekas kepala intelijen garis keras Korea Utara ini disambut oleh Stephen Biegun, yang merupakan utusan khusus AS untuk Korea Utara, di Bandara Dulles.
Pompeo sempat bakal bertemu dengan mitranya dari Korea Utara ini pada November 2018 namun pertemuan itu ditunda pada menit-menit terakhir. Hubungan AS dan Korea Utara kembali pulih setelah Kim Jong Un berpidato pada perayaan menyambut tahun baru 2019 bahwa dia bersedia bertemu Trump kapan saja.
Baca:
Kajian Missile Defense Review, yang diumumkan Trump di Pentagon, menyatakan Korea Utara, Iran, Rusia, dan Cina sebagai negara yang menjadi ancaman serangan rudal bagi AS. ABC News melansir AS perlu mengembangkan sistem pertahanan teknologi laser berbasis luar angkasa untuk menangkal serangan rudal sebelum rudal itu ditembakkan. Ini untuk mengalahkan serangan rudal jarak jauh seperti rudal jelajah ataupun rudal hipersonik.