Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 31 tahun terpisah, seorang ibu warga Kanada akhirnya bertemu anak laki-lakinya yang menjadi korban penculikan oleh ayahnya sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lyneth Mann-Lewis menangis terisak karena selama beberapa dekade mencari anaknya yang hilang. Dia tidak pernah menyerah untuk mencari tahu apakah anaknya masih hidup atau sudah tewas.
Baca: Dituduh Culik Anak, Dua Pria Meksiko Dikeroyok Massa dan Dibakar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya sebagai bukti bahwa setelah 31 tahun lamanya menderita, seseorang seharusnya tidak pernah menyerah. Bersabar, kuat, dan percaya bahwa segala hal adalah mungkin dan segala hal dapat terungkap," kata Mann-Lewis, sepert dikutip dari Global News, 29 Oktober 2018.
Jermaine Mann berusia 21 bulan ketika diculik ayahnya, Allan Mann Jr dan dibawa ke Amerika Serikat. Ayahnya membesarkan dirinya dengan menggunakan nama samaran. Mereka tinggal di rumah subsidi di Vernon, sekitar 20 kilometer arah timur Hartford.
Sang ayah yang memiliki dua kewarganegaraan, Kanada dan Amerika Serikat, memberitahu Jermaine bahwa ibunya meninggal sesaat setelah melahirkan dirinya.
Baca: Penculik Latih 11 Anak-anak untuk Menyerang Sekolah
Mann-Lewis tidak menyerah untuk menemukan anaknya yang hilang. Ia terus mencari tahu keberadaan anaknya. Ia menghubungi kantor polisi di Toronto, Kanada dan Missing Childresn Society di Kanada dengan harapan menemukan anaknya.
Atas desakan Mann-Lewis, kedua lembaga ini melakukan investigasi selama beberapa dekade untuk mengetahui keberadaan anak laki-laki Mann-Lewis.
Kepolisian Toronto pun berkolaborasi dengan US Marshals Service untuk mencari penculik Jermaine setelah tim penanganan kasus penculikan kepolisian tersebut menjadi tuan rumah pelatihan tahunan menangani kasus penculikan di dunia pada tahun 2016. Saat itu kasus Jermaine sudah mendingin.
Kasus Mann kemudian dibahas secara terbuka dalam sesi pelatihan itu, yang kemudian membuat kepolisian Toronto dan US. Marshal Service berkolaborasi.
Polisi Toronto, Wayen Banks kemudian meminta data detil tentang penculiknya, Allan Mann Jr dan Jermaine.
Baca: Diculik ISIS 4 Tahun, Seorang Gadis Yazidi Bertemu Ayahnya
"Mereka tinggal, pada dasarnya, hidup berbohong seperti apa mereka dan apa yang mereka lakukan, tanpa sepengetahuan Jermaine," kata Banks.
Aparat kemudian menggunakan teknologi pengenalan waja untuk mengidentifikasi penculik Jermaine. Mann juga dihadapkan dengan sejumlah kasus kriminal. Mann kemudian ditangkap Jumat lalu. Ia kemudian diekstradisi ke Kanada untuk diadili.
Pertemuan ibu dan anak yang terpisah 31 tahun itu membuat suasana haru ketika Jermaine berujar: "Oh mama, mata mama seperti punya saya."
"Dia memeluk saya dan dia mencium saya dan kami berpelukan begitu lama," kata Mann-Lewis.
Adapun Mann dihadirkan di pengadilan federal di Hartford untuk menjalani persidangan atas sejumlah dakwaan terkait penculikan anaknya sendiri.