Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang gadis yang koma setahun lebih karena pendarahan otak, mendadak bangun setelah ibunya memainkan piano di samping tempat tidurnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Mirror.co.uk, 28 Oktober 2018, Miranda Meldrum yang kini berusia 14 tahun, menderita pendarahan otak langka di malam hari dan hampir menyebabkan dia meninggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat berusia 13 tahun, Miranda menderita sakit kepala yang parah, kehilangan pendengaran mendadak dan tidak dapat menggerakkan lengannya sebelum dibawa ke rumah sakit di mana ahli bedah melakukan operasi.
Namun operasi untuk menyelamatkan Miranda, yang kini berusia 14 tahun, membuat Miranda menderita "locked-in syndrome", sindrom yang melumpuhkan tubuhnya. Dia hanya memiliki lima persen peluang untuk bangun.
Miranda Meldrum saat koma. [Meldrum family / SWNS via Mirror.co.uk]
Miranda tidak bisa bergerak sehingga ibunya Stella, 52 tahun, bermain piano untuk merangsang otot-ototnya dengan harapan dia akan mendapatkan kembali kendali atas tubuhnya lagi. Para ahli bedah terkejut setelah Miranda mulai menggerakkan mata, lengan, dan berbicara. Remaja itu bahkan mulai bernyanyi bersama nada piano ibunya.
Dia sekarang mulai belajar menyanyi lagi dan akan kembali ke sekolah pada November.
"Musik seolah-olah seperti seseorang memegang tangan saya menuntutn sepanjang jalan. Itulah kesadaran saya," kata Miranda.
Lagu-lagu yang dimainkan ibunda Miranda termasuk "Bring Me To Life" dari Evanescence dan "Intertwined" oleh Dodie.
Ayahnya, John, 54 tahun, juga bermain gitar dan bernyanyi untuk Miranda ketika dia pulih.
Pasien yang didiagnosis dengan locked-in syndrome memiliki 80 persen kemungkinan hidup hingga 10 tahun, menurut statistik.
Miranda Meldrum di usia 13 tahun sebelum jatuh koma. [Meldrum family / SWNS.com via Mirror.co.uk]
Miranda adalah seorang murid cerdas sebelum dia menderita pendarahan otak yang hebat pada dini hari tanggal 25 April tahun lalu.
Di sekolah, mata pelajaran kesukaannya adalah seni, bahasa Inggris, drama, psikologi dan biologi. Tapi Miranda merindukan teman-temannya lebih dari apa pun dan mengatakan mereka sangat penting bagi kesembuhannya.
Dia telah menghabiskan 18 bulan di Rumah Sakit Anak Bristol yang menerima perawatan intensif.
John dan Stella menghabiskan sebagian besar waktunya di samping tempat tidurnya. Stella, yang juga berprofesi sebagai dokter, mengatakan dia menyaksikan sekitar 20 perawat dan dokter merawat Miranda saat koma.