Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur dilanda banjir bandang menyusul hujan lebat Senin Sore, 25 April 2022. Banjir tersebut menyebabkan kemacetan besar bagi pengendara yang pulang kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir Free Malaysia Today, pemadam kebakaran dan tim penyelamatan telah mengkonfirmasi laporan banjir di Jalan Kuching, Jalan Tunku Abdul Halim, Jalan Semantan, Pintasan Segambut, Jalan Segambut, Jalan Kinabalu, Jalan Thambi Abdullah dan Lebuhraya Sultan, serta beberapa daerah di Hartamas, Taman Tun Dr Ismail dan Sentul
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Balai Kota Kuala Lumpur (DBKL) melalui akun Twitter menyampaikan, beberapa jalan tergenang air banjir, termasuk Jalan Pudu, Jalan Kuching dan Jalan Ampang.
Astro Radio Traffic juga membagikan gambar di Twitter mengenai arus lalu lintas yang terputus di sepanjang Jalan Segambut karena banjir bandang.
Pada Senin pukul 4 sore, departemen meteorologi mengeluarkan peringatan untuk badai petir di Kuala Lumpur, Putrajaya, Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, Pahang, Selangor, Negeri Sembilan, Melaka, dan Johor.
Pada tanggal 7 dan 8 Maret, beberapa daerah di Kuala Lumpur juga terkena dampak parah banjir bandang setelah hujan deras.
Setelah banjir ini, Tim Advokasi Perencanaan Kota yang tergabung dalam Koalisi Save KL (SKL) mendesak Pemerintah dan DBKL mengerjakan sesuatu yang efektif terhadap banjir yang sering terjadi di kota itu.
Ketua SKL, M Ali, mempertanyakan apakah DBKL memang sudah melakukan kajian mitigasi banjir seperti yang diklaim. DBKL seperti diberitakan telah mengkaji mitigasi atau penanggulangan banjir bandang di Kuala Lumpur dari tahun 2020 hingga 2022.
“Kalau mereka sudah melakukan kajian tentang pencegahan banjir, kenapa belum dibagikan ke publik dengan mengunggahnya di situs DBKL?” kata Ali seperti dilansir Free Malaysia Today, Selasa, 26 April 2022
Dia mencatat, DBKL, bagaimanapun, menggunakan dana publik untuk studi dan langkah-langkah mitigasi ini. Oleh karenanya, DBKL harus memberikan pemikiran serius untuk memiliki keterlibatan yang konstan dengan publik.
“Bahkan, pada briefing beberapa tahun lalu tentang inisiatif mitigasi banjir saat ini di lokasi Taman Tasik Perdana KL, kami bertanya apakah inisiatif itu akan mencakup jalan dari Jalan Travers ke Jalan Rakyat atau Jalan Mahameru. Kami hanya diberitahu, itu sudah keluar dari ruang lingkup rencana,” katanya.
Baca: Video Umpat Sekuriti karena Ditegur Tak Pakai Masker Viral, Pria Asing Ditangkap
FREE MALAYSIA TODAY