Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan Nancy Van Der Stracten, 75 tahun, warga Belgia, tampak keren dengan sarung tangan warna emas dan sepatu olahraga warna ungu. Dia lalu berlatih tinju, yang sebenarnya salah satu upayanya dalam melawan gejala penyakit Parkinson, yang parah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Stracten pada enam tahun lalu didiagnosis menderita parkinson. Saat melakukan riset soal penyakitnya dia tanpa sengaja menemukan manfaat tinju tanpa lawan untuk memperlambat memburuk parkinson.
Semenjak itu, dia rutin berolahraga tinju dengan pergi ke gym tiga kali sepekan.
“Ini (tinju) tidak menghentikan parkinson karena ini adalah penyakit degeneratif. Ini tidak akan sembuh, namun Anda bisa memperlambatnya,” kata Stracten, yang sudah tinggal di Provinsi Antalya, Turki selama 15 tahun.
Nancy Van Der Stracten, 75 tahun yang menderita penyakit Parkinson, berlatih tinju bersama pelatihnya Muhammed Ali Kardas di sebuah klub tinju di Antalya, Turki, 26 Februari 2021. REUTERS/Umit Bektas
Tinju tanpa lawan artinya seseorang tidak mendapat pukulan balik sehingga tidak ada risiko trauma di kepala. Stracten yang dikenal dengan panggilan tante Naciye, mengatakan dia menjadi tontonan orang saat pertama kali masuk ke dalam ring tinju karena orang-orang di sana hampir tidak pernah melihat lansia masuk ke ring tinju.
Parkinson adalah sebuah penyakit yang diderita jutaan orang di dunia. Penderita diantaranya akan mengalami kesulitan berjalan dan berbicara. Kendati penelitian masih terbatas, namun diyakini latihan (olahraga) yang cukup sering bisa meningkatkan kualitas hidup pasien.
Geysu Karlikaya, neurologis dari Rumah Sakit Medicana di Istanbul mengatakan beberapa studi memperlihatkan tinju tanpa kontak bagus untuk kesehatan otak sehingga ini bagus pula pada upaya penanganan parkinson.
“Akankah ini menyembuhkan parkinson? Mungkin tidak, karena ini sebuah gangguan neuro-degenerative. Namun ini jelas bisa meningkatkan kualitas hidup pasien,” ujarnya
Sumber: Reuters