Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan menggelar sidang darurat komite menteri pada Ahad, membahas situasi setelah serangan udara besar-besaran Israel yang oleh Tel Aviv disebut sebagai serangan pencegahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah pernyataan, Mikati mengumumkan bahwa pertemuan itu akan diadakan di rumahnya di Beirut pada Ahad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Undangan tersebut ditujukannya kepada seluruh menteri yang bersedia hadir untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai perkembangan terkini.
Pada Ahad pagi waktu setempat, pesawat tempur Israel meluncurkan lebih dari 40 serangan udara di Lebanon selatan yang menjadi serangan terparah sejak konflik dimulai pada 8 Oktober 2023.
Militer Israel menyebut serangan itu sebagai serangan pendahuluan dan mengeklaim telah menghentikan serangan Hizbullah yang akan terjadi sebelum serangan itu dilancarkan.
Sebagai tanggapannya, Hizbullah melaporkan telah meluncurkan 320 roket ke sasaran militer Israel sebagai fase awal respons Hizbullah terhadap pembunuhan komandannya, Fuad Shukr, oleh Israel pada Juli lalu.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah telah terlibat dalam baku tembak harian dengan tentara Israel di sepanjang Garis Biru yang mengakibatkan ratusan korban dan sebagian besar di pihak Lebanon.
Peningkatan ketegangan terjadi di tengah perang Gaza, di mana Israel telah membunuh lebih dari 40.400 warga Palestina sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Kampanye militer itu telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan menyebabkan sebagian besar warga Palestina kehilangan tempat tinggal, kelaparan dan rentan terhadap penyakit.
ANTARA