Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Krisis yang menghantam maskapai SAS dan silang pendapat dengan serikat pekerja SAS, mencapai kemajuan positif setelah kesepakatan untuk mengakhiri mogok kerja hampir tercapai. Total sudah 13 hari aksi mogok kerja dilakukan para pilot SAS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang mediator mengatakan pada kantor berita E24 pada Sabtu, 16 Juli 2022, kendati sudah hampir dicapai kesepakatan, namun masalah inti pemicu aksi mogok kerja ini masih belum diselesaikan. Sebagian besar pilot SAS di Swedia, Denmark dan Norwegia, memutuskan walk out pada 4 Juli 2022 setelah sejumlah negosiasi soal kondisi kerja, gagal tercapai.
Pihak-pihak yang bersengketa, kembali melakukan negosiasi pada Ibu Kota Stockholm, Swedia pada Rabu, 13 Juli 2022. National Mediator of Norway, Mats Wilhelm Ruland, menjelaskan pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi ini hampir mengunci kesepakatan pada 13 Juli tersebut.
“Ya (hampir tercapai kesepakatan), namun masih ada sejumlah pertanyaan besar yang harus diselesaikan. Pada jam-jam pertama negosiasi, semua berjalan bagus,” kata Ruland dalam wawancara dengan E24.
Selama bertahun-tahun, SAS terseok-seok menghadapi kompetisi penerbangan berbiaya murah hingga akhirnya dihantam pandemi Covid-19 yang memberikan tekanan pada industri penerbangan. Pemerintah Denmark dan Swedia, sebagai pemilik terbesar maskapai tersebut, melihat perlunya infrastruktur transportasi di kawasan.
Pada Kamis, 14 Juli 2022, SAS mengatakan aksi mogok kerja telah mengakibatkan pembatalan 2.550 penerbangan dan itu berdampak pula pada 270 ribu penumpang. Aksi mogok kerja ini telah membuat SAS merugi sekitar USD 94 juta dan USD 123 juta (Rp 1,8 triliun).
Para pilot SAS menyatakan mereka bersedia dikenai pemotongan gaji dan dikuranginya beberapa fasilitas, namun SAS pada Februari 2022 menyebut tawaran itu masih belum cukup menjalankan sebuah rencana untuk menyelamatkan maskapai tersebut.
Serikat pekerja SAS menuntut agar pilot-pilot yang kehilangan pekerjaan mereka selama pandemi Covid-19, direkrut kembali, ketimbang harus bersaing dengan para pelamar baru untuk tawaran yang sudah kurang menarik.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.