Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Mengenal Kuil Emas di India, Lokasi Dilaksanakannya Operasi Blue Star

Pembunuhan PM India yakni Indira Gandhi yang terjadi 39 tahun lalu dilaporkan akibat diadakannya Operasi Blue Star di Kuil Emas, Amritsar.

1 November 2023 | 06.50 WIB

Perdana Menteri India, Indira Gandhi diketahui dibunuh oleh dua pengawalnya sendiri masing-masing bernama Satwant Singh dan Beant Singh pada 31 Oktober 1984 di New Delhi, India. Keduanya membunuh Indira Gandhi sebagai bentuk balas dendam terhadap serangan militer di Harmandir Sahib selama Operasi Blue Star. thoughtco.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Perdana Menteri India, Indira Gandhi diketahui dibunuh oleh dua pengawalnya sendiri masing-masing bernama Satwant Singh dan Beant Singh pada 31 Oktober 1984 di New Delhi, India. Keduanya membunuh Indira Gandhi sebagai bentuk balas dendam terhadap serangan militer di Harmandir Sahib selama Operasi Blue Star. thoughtco.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 39 tahun lalu, Perdana Menteri India Indira Gandhi tewas dibunuh oleh dua pengawal keamanannya sendiri setelah aksi Angkatan Darat di Kuil Emas. Pembunuhan ini terjadi setelah konflik panjang yang terjadi di India.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari The Indian Express, Indira dibunuh pada tanggal 31 Oktober 1984. Dua pengawal PM India itu, Beant Singh dan Satwant Singh, menembakkan lebih dari 30 peluru ke arahnya dari jarak dekat, yang konon untuk membalas penghinaan terhadap Sikh dan penodaan terhadap Kuil Emas di Amritsar selama Operasi Blue Star pada bulan Juni di tahun tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembunuhan Indira mengirimkan gelombang kejut ke seluruh negeri, melepaskan beberapa kekerasan komunal paling kejam yang pernah ada di India. Hanya dalam waktu sekitar tiga hari, sekitar 3,350 orang Sikh (perkiraan pemerintah) dibantai, 2,800 orang di antaranya terjadi di ibu kota India.

Dibangun dengan 400 Kilogram Emas

Dilansir dari laman resminya, Kuil Emas terletak di kota suci Sikh, Amritsar. Kuil Emas terkenal dengan kubah emasnya yang penuh dan merupakan salah satu tempat ziarah paling sakral bagi para penganut Sikh.

Mandir ini dibangun di atas marmer seluas 67 kaki persegi dan merupakan bangunan bertingkat dua. Maharaja Ranjit Singh membuat bagian atas bangunan ini dibangun dengan sekitar 400 kliogram daun emas.

Kuil Emas dikelilingi oleh sejumlah kuil terkenal lainnya seperti Kuil Durgiana. Guru keempat Sikh, Guru Ram Das, yang awalnya membangun sebuah kolam di sini, mendirikan Amritsar, yang menaungi Kuil Emas atau Harmandir Sahib. Di sinilah Sage Valmiki menulis epos Ramayana. Rama dan Sita diyakini telah menghabiskan empat belas tahun pengasingan mereka di Amritsar, pusat agama Sikh.

Membagikan Sekitar 20 ribu Makanan Gratis Setiap Hari

Di sebelah selatan kuil terdapat sebuah taman dan menara Baba Atal. Museum Sikh Pusat berada di atas Menara Jam. Guru-Ka-Langar (kantin umum) menawarkan makanan gratis kepada sekitar 20.000 orang setiap harinya. Jumlahnya bisa mencapai 100.000 orang pada acara-acara khusus.

Pengunjung harus menutupi kepalanya sebelum memasuki area kuil. Granth Sahib disimpan di Kuil pada siang hari dan disimpan di Akal Takht atau Singgasana Abadi pada malam hari. Akal Takht juga menyimpan senjata-senjata kuno yang digunakan oleh para pejuang Sikh. Guru Hargobind mendirikannya. Pohon Jubi tua yang kokoh di sudut barat laut kompleks ini diyakini memiliki kekuatan khusus. Pohon ini ditanam 450 tahun yang lalu, oleh pendeta besar pertama Kuil Emas, Baba Buddha.

Guru-ka-Langar berada di pintu masuk timur kompleks kuil dan menyediakan makanan gratis untuk semua pengunjung, tanpa memandang warna kulit, kepercayaan, kasta atau jenis kelamin. Pengunjung Kuil Emas India harus melepas sepatu mereka dan menutupi kepala mereka sebelum memasuki kuil. Kuil ini tidak terlalu ramai pada pagi hari di akhir pekan.

INDIAN EXPRESS | AMRITSAR.NIC.IN
Pilihan editor: Miliarder di India Kritik Anak Muda karena Produktivitas Rendah

Dwi Arjanto

Dwi Arjanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus