Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

17 Agustus 2021 | 11.30 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disambut oleh Presiden Afganistan Ashraf Ghani setibanya di Istana Presiden Arg, Kabul, Afganistan, 29 Januari 2018. Udara dingin bahkan hujan salju yang menyelimuti Kabul tidak mengurangi hangatnya penyambutan yang dilakukan pemerintah Afganistan. Foto: Biro Pers Setpres
Perbesar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disambut oleh Presiden Afganistan Ashraf Ghani setibanya di Istana Presiden Arg, Kabul, Afganistan, 29 Januari 2018. Udara dingin bahkan hujan salju yang menyelimuti Kabul tidak mengurangi hangatnya penyambutan yang dilakukan pemerintah Afganistan. Foto: Biro Pers Setpres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik yang terjadi di Afganistan masih bergulir. Terbaru kelompok militan Taliban berhasil menduduki Istana Kepresidenan Afganistan pada Ahad, 15 Agustus lalu. Kondisi ini membuat Presiden Ashraf Ghani melarikan diri menuju Tajikistan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banyak negara telah berusaha mendinginkan ketegangan antara Taliban dan pemerintah Afganistan sejak 20 tahun lalu, termasuk Indonesia. Mengutip pemberitaan Tempo.co 11 Mei 2018, Indonesia menginisiasi proses perdamaian dengan mengadakan pertemuan para ulama-ulama di Afganistan ke Istana Bogor, Jawa Barat.

 

Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya 29 Januari 2018, Presiden Joko Widodo atau Jokowi datang ke Afganistan. Sebelum Jokowi, Presiden Indonesia yang pernah ke Afganistan hanya Bung Karno pada 1962. Ia mengatakan kunjungannya itu merupakan komitmen kuat dari Indonesia mendukung perdamaian dan kesejahteraan di Afganistan.

 

Selama kunjungan resmi tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, menceritakan bagaimana tegangnya kondisi di Afganistan saat itu. Sehari sebelum kedatangan rombongan Indonesia, terjadi ledakan di Kabul yang menewaskan lebih dari 100 orang. Bahkan beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afghanistan.

 

Pramono mengatakan rombongan kepresidenan Indonesia dikawal dengan kendaraan lapis baja dan dua helikopter yang terbang di atas mobil presiden dari bandara hingga ke Istana Kepresidenan Afganistan.

 

Namun ada hal yang nyentrik dilakukan oleh Jokowi, yakni ogah menggunakan rompi antipeluru yang disediakan oleh pemerintah Afganistan. "Pas kunjungan itu, (Presiden) enggak pakai (rompi antipeluru), ke pasar juga enggak," kata Juru Bicara Presiden saat itu, Johan Budi.

 

Dalam kunjungannya, ada banyak yang dibahas antara Jokowi dan Ashraf Ghani. Mulai dari rencana pembangunan klinik kesehatan di kompleks Indonesia Islamic Centre (IIC) di Kabul, Afghanistan hingga pertemuan ulama internasional.

 

Dari kunjungannya ke Afganistan, Jokowi mendapatkan medali Medal of Ghazi Amanullah sebagai simbolis penghormatan atas keteguhan dan keberanian mantan gubernur DKI Jakarta itu.

 

TIKA AYU

Baca juga:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus