Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada pertemuan puncak para menteri luar negeri di Brussels, kepala diplomat UE Josep Borrell mengutuk PM Israel Benjamin Netanyahu dan mendesak Israel untuk mengizinkan pengiriman makanan melalui darat sesegera mungkin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Sebelum perang, Gaza adalah penjara terbuka terbesar. Sekarang ini adalah kuburan terbuka yang terbesar," katanya dengan nada dingin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekali lagi, merasa sebagai korban, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz melalui X mengatakan: "Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Gaza melalui darat, udara, dan laut bagi siapa saja yang bersedia membantu. Meskipun Hamas dengan keras mengganggu konvoi bantuan dan kolaborasi UNRWA dengan mereka, kami bersikeras. Sudah waktunya bagi Menteri Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell untuk berhenti menyerang Israel dan mengakui hak kami untuk membela diri terhadap kejahatan Hamas."
Borrell juga mengutip Kanselir Jerman Olaf Scholz yang mengatakan kepada Netanyahu bahwa UE "berdiri dan menyaksikan warga Palestina kelaparan. Kelaparan ini bukanlah bencana alam. Ini bukan suatu cacat. Ini bukan gempa bumi. Ini sepenuhnya buatan manusia."
Uni Eropa sebelumnya telah menyampaikan bahwa perbatasan di Gaza dulunya menerima 500 ton bantuan sehari sebelum perang, dan sekarang jumlahnya tetap pada level 100 ton per hari.
Sebelumnya, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, “Gaza sedang menghadapi kelaparan dan kami tidak dapat menerima hal ini.”
Von der Leyen memberi tahu wartawan pekan lalu setelah kunjungan ke fasilitas pelabuhan di pelabuhan Larnaca, Siprus, yang berfungsi sebagai titik awal pengiriman bantuan, bahwa UE “sekarang sudah sangat dekat dengan pembukaan koridor tersebut,” mengacu pada inisiasi jalur maritim untuk mengangkut bantuan kemanusiaan dari Siprus ke Gaza.
Uni Eropa dan Amerika Serikat telah menjadi sekutu utama Israel dalam perang genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza. Kedua entitas tersebut mempunyai potensi untuk memberikan tekanan terhadap Israel, menyerukan gencatan senjata segera dan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa batas.
Warga Palestina telah menyatakan keraguannya mengenai rencana Uni Eropa dan AS, karena khawatir bahwa tindakan tersebut dapat menjadi awal dari kehadiran militer internasional di tanah Palestina dan pengusiran warga Palestina dengan berbagai dalih.
AL MAYADEEN