Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Menteri Spanyol Sarankan Israel Diseret ke ICC, Sebut UE dan AS Terlibat Kejahatan Perang

Menteri Spanyol sarankan agar Israel dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional karena kejahatan perang di Gaza, dan menuding Uni Eropa dan AS terlibat

17 Oktober 2023 | 12.28 WIB

Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan di lokasi rumah yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 16 Oktober 2023. Pasukan Israel terus membombardir Gaza setelah upaya diplomatik untuk mengatur gencatan senjata untuk memungkinkan warga asing meninggalkan Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Perbesar
Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan di lokasi rumah yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 16 Oktober 2023. Pasukan Israel terus membombardir Gaza setelah upaya diplomatik untuk mengatur gencatan senjata untuk memungkinkan warga asing meninggalkan Gaza. REUTERS/Mohammed Salem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hak Sosial Spanyol, Ione Belarra, menyarankan agar Israel dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) atas "kejahatan perang", demikian dilaporkan media setempat.

Belarra membagikan sebuah video berisi tuduhan Uni Eropa dan Amerika Serikat "terlibat dalam kejahatan perang yang dilakukan Israel," tulis surat kabar Spanyol, El Mundo, Minggu, 15 Oktober 2023

Ia mendesak berbagai pihak untuk menyeret Israel ke ICC serta menyesalkan "genosida yang sudah direncanakan" di Jalur Gaza saat ini.

Sepuluh hari setelah konflik dengan kelompok Palestina Hamas mulai pecah, Israel terus melancarkan pengeboman dan memblokade Jalur Gaza. Lebih dari satu juta orang di Gaza --hampir setengah dari total penduduk-- terusir dari wilayah itu.

Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah. Tidak ada listrik di wilayah itu. Makanan, bahan bakar, pasokan obat-obatan juga sudah mulai habis.

Sementara itu, banyak warga sipil terpaksa mengungsi ke Gaza bagian selatan setelah Israel mengeluarkan peringatan agar daerah-daerah di bagian utara dikosongkan dari warga.

Pertempuran pecah ketika Hamas pada 7 Oktober 2023 meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa, yang merupakan serangan mendadak di segala lini terhadap Israel.

Serangan Hamas itu dilancarkan melalui rangkaian tembakan roket dan penyusupan para personelnya ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas menyatakan operasi itu dilaksanakan sebagai balasan atas serbuan terhadap Masjid Al Aqsa dan kekerasan oleh pemukim Israel yang terus meningkat.

Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza, namun yang menjadi korban adalah warga sipil. Jumlah warga Palestina yang tewas dalam rentetan serangan Israel di Gaza betambah menjadi 2.750 orang, termasuk 750 anak. Di Israel, sudah 1.300 orang tewas.

ANTARA | ANADOLU

Pilihan Editor Putin Kunjungi "Sahabat Tersayang" Xi Jinping dalam Kemitraan tanpa Batas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus