Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengklaim pasukannya telah menyerang gerilyawan Hamas yang berada dalam jaringan terowongan Gaza, Palestina. Tindakan ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan untuk menghentikan pertempuran yang bertujuan untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terowongan Gaza memang menjadi sasaran utama dalam upaya perluasan operasi darat Israel di Gaza. Serangan tersebut bertujuan untuk memusnahkan Hamas, yang mengendalikan Gaza, menyusul serangan mendadak yang mematikan di Israel selatan tiga minggu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lantas, seperti apa profil terowongan Gaza? Berikut informasinya.
Profil Terowongan Gaza
Pintu masuk terowongan Gaza yang dibangun Hamas. Menurut penilitian pihak Israel, terowongan bawah tanah ini sudah lama dimanfaatkan dalam medan pertempuran. Efektifitas terowongan itu membuat Hamas dinilai akan terus mengembangkannya untuk menyerang Israel dan bersembunyi, disamping Israel yang belum punya cara jitu untuk menghancurkannya. REUTERS/Jack Guez
Gaza Tunnel atau terowongan Gaza adalah jaringan terowongan bawah tanah yang terletak di Jalur Gaza. Terowongan ini dikuasai oleh kelompok militan Palestina, Hamas. Terowongan Gaza melintasi di bawah tanah dengan puluhan titik akses yang tersebar di seluruh Gaza.
Sistem terowongan ini membentang di bawah banyak kota di Gaza, seperti Khan Yunis, kamp pengungsi Jabalia dan kamp pengungsi Shati. Akses terowongan ini sering disembunyikan di dalam bangunan, seperti rumah pribadi atau masjid. Bahkan disamarkan dalam semak sehingga sulit terdeteksi melalui pengawasan udara atau drone.
Ukuran total dan dimensi jaringan terowongan di Jalur Gaza tidak diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan terowongan Gaza memiliki panjang ratusan kilometer dengan kedalaman hingga 80 meter, serta dilengkapi dengan pencahayaan, listrik, dan kadang-kadang jalur untuk mengangkut bahan material.
Terowongan Gaza juga sering digambarkan menyerupai "sarang laba-laba" karena memiliki beberapa titik akses dan jalur, mulai dari berbagai rumah atau kandang ayam, yang kemudian bergabung menjadi jalur utama sebelum bercabang lagi menjadi beberapa jalur terpisah yang menuju ke bangunan di permukaan di sisi lain.
Mobilitas Pejuang Hamas
Terowongan ini bukan lagi sekadar rute transit dari satu titik ke titik lain, melainkan gua dan terowongan bawah tanah bertingkat yang rumit dengan ruangan, aula, dan gudang. Dapat diasumsikan bahwa jaringan terowongan bertingkat yang luas sepanjang puluhan dan mungkin beberapa ratus kilometer tersebar di bawah Jalur Gaza. Sulit memetakannya secara akurat dari permukaan dengan teknologi yang ada. REUTERS/Jack Guez
Bisa dikatakan terowongan Gaza bukanlah sekedar terowongan biasa. Hamas telah mengalokasikan sejumlah besar dana dan sumber daya untuk membangun dan mengoperasikan jaringan terowongan mereka. Beberapa terowongan bahkan cukup besar sehingga dapat digunakan untuk berdiri karena diperkuat dengan beton dan dilengkapi dengan fasilitas listrik serta saluran telepon.
Selama konflik antara Israel dan Palestina pada 2014, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggambarkan terowongan Gaza cukup kompleks dengan banyak pintu masuk dan keluar. Bahkan terowongan utama sering kali bercabang dan kadang-kadang terdapat rute paralel. Terowongan ini juga sering dilengkapi dengan alat peledak.
Jaringan terowongan Gaza awalnya digunakan untuk keperluan penyelundupan dan menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir. Terowongan ini telah menghubungkan sisi Rafah di Mesir dan Gaza sejak awal 1980-an, ketika Rute Philadelphi secara buatan membagi kota tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu, terowongan ini menjadi lebih besar, lebih canggih dan semakin penting sebagai akibat dari blokade ekonomi yang diberlakukan oleh Mesir dan Israel pada 2007.
Militer Israel memperkirakan bahwa pada 2014, Hamas menghabiskan sekitar US$30 hingga US$90 juta dan menggunakan sekitar 600.000 ton beton untuk membangun sekitar tiga lusin terowongan. Biaya pembangunan beberapa terowunan diperkirakan mencapai sekitar US3 juta.
Menurut Eado Hecht, seorang analis pertahanan Israel yang mengkhususkan diri dalam perang bawah tanah, ada tiga jenis terowongan berbeda di bawah Gaza.
Pertama, terowongan penyelundupan yang menghubungkan Gaza dan Mesir. Kedua, terowongan pertahanan di dalam Gaza yang digunakan untuk pusat komando dan penyimpanan senjata.
Ketiga, terowongan pertahanan yang terhubung ke Israel, digunakan sebagai terowongan ofensif untuk serangan lintas batas, termasuk upaya penangkapan tentara Israel.
Dibangun Untuk Pertahanan Serangan Israel
Terowongan Gaza memiliki berbagai tujuan termasuk penggunaan militer, penyelundupan barang-barang, serta mendukung mobilitas gerilya Hamas.
Laporan dari Al-Monitor menggambarkan bahwa terowongan di dalam dan di luar perbatasan Gaza digunakan untuk dua tujuan utama, yaitu menyimpan dan melindungi senjata, termasuk roket dan peluncur, serta memberikan keamanan dan mobilitas bagi militan Hamas.
Pemimpin Hamas, Khalid Meshal dalam sebuah wawancara dengan Vanity Fair menjelaskan bahwa sistem terowongan merupakan bagian dari struktur pertahanan yang dirancang untuk menghadapi persenjataan militer Israel yang kuat dan melakukan serangan balik di belakang garis Israel Defense Forces (IDF).
Dia mengakui penggunaan terowongan untuk infiltrasi ke Israel, tetapi membantah tuduhan rencana serangan massal terhadap warga sipil Israel.
Personel militer Palestina di Gaza juga menjelaskan kepada situs berita Al-Monitor bahwa tujuan terowongan lintas batas adalah untuk melakukan operasi di belakang garis musuh jika terjadi operasi militer Israel terhadap Gaza.
Namun, pernyataan dari juru bicara Israel menyatakan bahwa tujuan pembuatan terowongan tersebut adalah untuk merugikan warga sipil Israel. Pemerintah Israel menyebut terowongan tersebut sebagai "terowongan teror" dengan menyatakan bahwa terowongan tersebut berpotensi menargetkan warga sipil dan tentara di Israel.
Pilihan Editor: 15 Tentara Israel Tewas Dibantai Tembakan Hamas di Gaza
RIZKI DEWI AYU | IDF | NPR