Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cina
Merpati Dilarang Terbang
Pemerintah Cina menerapkan pengamanan superketat selama penyelenggaraan Kongres Partai Komunis Cina sejak Kamis pekan lalu. Bukan hanya orang, burung merpati pun terkena imbasnya. Pemilik merpati wajib memastikan peliharaannya tetap berada di kandang selama kongres.
Merpati dikhawatirkan menjadi media penyebaran pamflet yang mengganggu ajang suksesi kepemimpinan 10 tahun sekali ini. Penjualan pesawat mainan berkendali jarak jauh dan balon juga dihentikan sementara.
Mengutip keterangan perwira polisi di pos Aoyuncun di Distrik Chaoyang, seperti dilaporkan surat kabar pemerintah, Global ÂTimes, pembelian pesawat mainan harus mendapat izin dari kepala polisi. "Pihak berwenang melarang penjualan pesawat mainan sedang dan besar," kata seorang pemilik toko.
Polisi Cina juga melarang jendela taksi dibuka untuk menghindari penyebaran pamflet melalui jendela. Semua perusahaan taksi di Beijing untuk sementara diminta mencopot gagang pembuka jendela.
Masih ada langkah pengamanan lain. Misalnya beberapa barang yang dianggap membahayakan, seperti pisau dapur dan serutan pensil, ditarik dari pasar.
Chen Jieren, seorang warga Beijing, sudah menyiapkan kartu pengenal untuk membeli pisau dapur, sesuai dengan aturan seperti biasa. "Saya diberi tahu polisi bahwa saat ini tidak ada pisau yang dijual. Bahkan peraut pensil pun tidak," ujarnya seperti dikutip Associated Press. Chen kemudian pulang dan mengasah pisau lamanya. "Saya harus cukup puas dengan ini sampai kongres berakhir."
Untuk menutup celah kemungkinan terjadi gangguan, pemerintah menahan sementara para aktivis. Pemerintah juga memblokir pencarian di ranah online untuk kata kunci "Kongres ke-18 Partai". Sedangkan para pengguna Internet mengakalinya dengan menggunakan kata-kata yang mirip.
Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis kali ini dihadiri lebih dari 2.200 delegasi dari seluruh wilayah Cina. Mereka akan memilih 200 anggota komite pusat partai berkuasa di Cina itu. Selanjutnya, anggota komite terpilih akan memilih Politbiro dan akhirnya menentukan Komite Dewan Politbiro, yang berkuasa.
Mesir
Toko Tutup Sore
Pemerintah Mesir akan menerapkan batas waktu penutupan toko untuk menghemat energi per 1 Desember mendatang. Kecuali bengkel mobil, semua toko di daerah permukiman akan tutup pada pukul 21.00. Adapun toko komersial di desa tutup pukul 23.00 dan di kota besar pukul 00.00.
Menurut Ketua Umum Serikat Kamar Dagang Mesir Ahmed al-Wakil, pengelola toko diwajibkan mematikan listrik dua jam sebelum menutup toko. Sedangkan jam tutup restoran dan kafe pukul 02.00. Namun toko farmasi, stasiun pengisian bahan bakar, hotel, dan toko pariwisata bebas dari ketentuan itu.
Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Perindustrian Mesir Hatem Saleh menegaskan, ketentuan itu sama sekali tidak bertujuan merusak kepentingan pedagang, konsumen, dan masyarakat.
Sebelumnya, media lokal memberitakan waktu tutup toko akan ditetapkan pukul 22.00, sehingga memicu keluhan dari pemilik toko, yang khawatir penghasilannya berkurang. "Pemerintah telah menanggapi tuntutan kamar dagang dan perorangan untuk mendukung kepentingan masyarakat serta memperpanjang waktu buka toko," kata juru bicara presiden, Yasser Ali, seperti dikutip kantor berita Mesir, MENA.
Amerika Serikat
Bebas Ngeganja
Ingin bebas mengisap ganja, datang saja ke Washington dan Colorado, Amerika Serikat. Di sana, sejak Selasa pekan lalu, tanaman berisi zat adiktif itu sudah bisa dikonsumsi masyarakat setempat secara terbuka. Legalisasi ganja itu disahkan dalam peraturan Inisiatif 502.
Pendukung ganja meraup suara 52 persen dalam pengesahan Inisiatif 502. Penolaknya 44 persen. "Semua suara berasal dari pelbagai kabupaten, desa, dan kota yang berada di bawah Negara Bagian Washington," tulis Los Angeles Times.
Pertimbangan para pendukungnya adalah keyakinan bahwa legalisasi ganja bisa membantu pemerintah menaikkan pendapatan daerah. Sebab, akan ada pajak produksi, pengolahan, dan kepemilikan yang harus dibayarkan ke negara. Situs berita CNN menulis besaran pajaknya itu terbagi dalam tiga tahap. "Dari petani ke produsen, produsen ke pengecer, dan pengecer ke pembeli."
Di Colorado, pengesahan ganja diatur dalam Amendemen 64 soal pelegalan, pengaturan produksi, kepemilikan, dan distribusi mariyuana. Dengan aturan itu, warga yang berusia di atas 21 tahun bisa mengantongi ganja seberat 28 gram. "Para pemilih sudah menentukan kemauannya," kata Gubernur Colorado John Hickenlooper.
Meski negara sudah mengesahkan penggunaan mariyuana, Hickenlooper tidak menampik soal sulitnya mengatur konsumsi daun itu. Sebab, undang-undang pemerintah pusat masih melarang konsumsi ganja. "Tapi kami akan berusaha menindaklanjuti keinginan masyarakat," ujarnya.
Inggris
Mendadak Intel
Neil Heywood, pengusaha Inggris yang tewas di Cina, diduga menjadi informan dinas rahasia Inggris. Menurut laporan Wall Street Journal, Heywood telah berkomunikasi dengan seorang perwira MI6 tentang politikus terkemuka Cina, Bo Xilai, selama setahun sebelum meninggal.
Heywood ditemukan tewas di sebuah hotel di Kota Chongqing pada 15 November 2011. Kasus ini menjadi perhatian di Cina dan dunia internasional karena menyangkut Bo Xilai, 63 tahun, yang sempat disebut-sebut sebagai calon utama untuk jabatan puncak di Cina sebelum skandal terungkap dan menghancurkan kariernya.
Belakangan istri Bo Xilai, Gu Kailai, dituding sebagai dalang pembunuhannya. Kepala Kepolisian Daerah Chongqing, Wang Lijun, juga dipenjara setelah sempat melarikan diri ke Konsulat Amerika Serikat di Chengdu.
Sejak kematian Heywood mengemuka, di Beijing berembus spekulasi kemungkinan hubungan Heywood dengan badan intelijen Inggris. Mengutip sumber dan pejabat Inggris, Journal menulis Heywood bukan agen MI6. Dia hanya melaporkan informasi yang didapatnya kepada agen rahasia Inggris.
Penyelidikan WSJ menemukan Heywood bertemu dengan seorang sumber pada 2009, kemudian mengakui sebagai perwira MI6. ÂHeywood kemudian bertemu dengan orang yang sama secara teratur di Cina dan terus memberikan informasi tentang urusan pribadi Bo.
Kasus ini pertama kali terungkap ketika Kepala Polisi Wang Lijun melarikan diri ke Konsulat Amerika pada Februari lalu. Para pejabat Cina kemudian memerintahkan penyelidikan ulang atas kematian Heywood. Polisi awalnya mengatakan ia meninggal karena mengkonsumsi alkohol berlebihan.
Soal isu spionase, Kementerian Luar Negeri Inggris tidak berkomentar. Pada April lalu, Menteri Luar Negeri William Hague mengatakan Heywood bukanlah pegawai pemerintah.
Somalia
Gedung Parlemen Dibom
BOM mobil meledak di halaman parkir gedung parlemen di ibu kota Somalia, Mogadishu, Rabu pekan lalu. "Satu prajurit tewas," kata Jenderal Mohamed Abdulle kepada Reuters. Tidak ada korban jiwa lain, tapi sejumlah mobil rusak.
Dalang serangan dan motifnya belum diketahui. Namun, setiap ada serangan, kecurigaan mengarah ke kelompok militan Al-Shabaab, yang memerangi pemerintah Somalia dan pasukan Uni Afrika (AU), yang jadi sekutunya.
Sejak menarik diri dari Mogadishu pada Agustus tahun lalu, Al-Shabaab melancarkan serangan bom bunuh diri dan granat terhadap pemerintah dan pasukan AU.
Sabtu dua pekan lalu, dua pelaku peledakan bom bunuh diri menyerang sebuah restoran di Mogadishu dan menewaskan seorang penjaga keamanan yang berusaha mencegah mereka masuk.
Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak para panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain itu, perompakan, penculikan, dan kekerasan mematikan melanda negara tersebut.
Al-Shabaab, yang bersekutu dengan Al-Qaidah, mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia, yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa. Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli 2010.
Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kampala, ibu kota Uganda, pada 11 Juli, yang menewaskan 79 orang. Pengeboman itu merupakan serangan terburuk di Afrika Timur sejak pengeboman 1998 terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi dan Dar es Salaam, yang diklaim oleh Al-Qaidah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo