Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gadis 12 tahun itu bersembunyi di kamar mandi saat terjadi penggeledahan terhadap rumahnya di daerah kantong muslim di ibu kota Republik Afrika Tengah, Bangui, 2 Agustus lalu. Tiba-tiba seorang pria yang memakai helm dan rompi biru dari Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa membawanya ke luar rumah. "Ketika saya menangis, dia menampar saya dan meletakkan tangannya di atas mulut saya," kata gadis itu dalam testimoninya kepada Amnesty International. Tangisan itu tak membuat anggota pasukan perdamaian tersebut iba. Dia tetap memerkosa gadis itu di belakang truk.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo